Fenomena batu akik di Tanah Air bak jamur di musim hujan. Di Jakarta, misalnya, penjual kini banyak ditemui di berbagai tempat, mulai dari mal hingga di pinggir jalan.
Penggemarnya datang dari berbagai kalangan mulai dari presiden, politisi hingga artis. Harkat dan harga batu akik pun semakin ”kemilau”. Beberapa presiden Indonesia, misalnya, terdeteksi mengenakan batu akik di jari manisnya. Mereka adalah Soeharto, BJ Habibie, KH Abdurrahman Wahid, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Adapun politisi, yang paling sering terlihat mengenakan batu akik adalah mantan Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Artis juga tak ketinggalan. Batu akik kini tidak hanya identik dengan artis kawakan seperti Tessy, Doyok, Indro Warkop, atau Mandra. Sejumlah artis muda kini juga menjadikan batu akik sebagai bagian identitasnya.
Fenomena ini bukan hanya menghinggapi kalangan pria. Cewek pun ternyata turut menyukai. Helmalia Putri, misalnya, ternyata dia sudah mengoleksi puluhan batu akik dari berbagai daerah di Tanah Air seperti batu bacan dari Maluku Utara. Artis kelahiran Aceh, 13April 1983, itu mengaku mengoleksi batu sudah lama sebelum orangorang menggandrungi batu seperti sekarang ini.
Namun sekarang lebih sering ke Pasar Rawabening karena suka dengan batu bacan yang sedang booming. ”Aku berdua dengan mamaku memang sering ke mari (Pasar Rawabening), sekadar lihat-lihatlah batu bacan. Kalau batunya cocok kita beli untuk menambah koleksi,” ujarnya.
Geliat baku akik sebenarnya bukan dimulai belakangan ini. Daniel Krisna, salah seorang kolektor batu, menuturkan tren sudah terjadi sejak empat tahun yang lalu. Bedanya, jika sebelumnya batu akik hanya digemari orang tua, saat ini anak muda juga sangat menyukainya. Mereka datang dari berbagai kalangan.
Dalam pandangannya, tren tersebut kian kuat karena peran media. Sebagai kolektor batu akik, dia menilai batu asli Nusantara lebih bagus ketimbang dari luar negeri. Dia mencontohkan batu bacan yang di Amerika serikat dikenal dengan risocola jet . Menurut dia, kolektor dari seluruh dunia mengakui bahwa batu bacan dari Indonesia 10 kali lebih halus dari crisocola yang ada di negara itu.
Dia juga mengungkapkan kekagumannya atas batu blue spirtus yang berasal dari Batu Raja, Sumatera Selatan. Batu ini baru satu-satunya dari Indonesia yang seratnya menyerupai kulit penyu. Daniel sendiri memiliki batu garut bercorak perempuan berambut panjang. ”Batu ini harganya Rp200 juta. Nilainya sebesar itu karena batunya unik,” tutur Daniel.
Pengamat batuan Sujatmiko menyebutkan, dari berbagai daerah di Tanah Air, batu yang paling diminati saat ini adalah batu bacan, idocrase sumatera barat, idocrase aceh, krisopras (ohen) garut, pancawarna garut, dan krisopras cisangkal garut. Batu tersebut mahal karena proses mendapatkannya tidak mudah, berwarna indah, dan terkesan hidup.
Lulusan Teknik Geologi ITB dan Institute de Francais du Petrole Prancis itu mengungkapkan bagaimana sulitnya mencari batu bacan karena penambang harus mencari di bagian-bagian yang sulit dan berbahaya karena terdapat pada celah di antara bantalan magma. Batu tersebut kian bernilai karena bisa berproses, yakni adanya perubahan warna dari hitam menjadi hijau kebiru- biruan hingga kemudian menjadi kristal.
Dia menuturkan, batu bacan adalah batu kuarsa mengandung tembaga, yang jenisnya beragam seperti bacan doko, bacan palamea, dan bacan tanjung julan. Masing-masing memiliki ciri seperti bacan doko yang pekat hijau kebiru-biruan, bacan palamea yang jernih, serta bacan tanjung yang hitam dan bermetamorfosis ke hijau kebiruan. Adapun idocrase sepintas hampir mirip dengan bacan.
Batu yang populer setelah seorang bupati menghadiahi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Mendagri Gamawan Fauzi ini berasal dari Sungai Kandi, Solok Selatan. Batu idocrase aceh yang hampir sama dengan yang di Sumatera Barat berasal dari daerah Gayoluwes dan pantai barat selatan Aceh.
Batu lain yang terkenal adalah batu krisopras (batu kuarsa yang mengandung nikel) seperti batu krisopras (ohen) garut berwarna hijau. Juga batu pancawarna garut. Batu yang berwarna dominan merah cabai dan oranye ini memiliki keistimewaan dengan ragam warna yang dikandungnya, malah sampai10warnajikaabu- abusebagai turunan warna tetap dihitung.
Menurut Sujatmiko batu yang paling mahal sekarang adalah batu yang paling langka dan memang sudah habis untuk dieksplorasi, yaitu batu ohen dari Garut. Batu sebesar kuku kelingking saja bisa dibanderol dengan harga Rp5 juta sampai Rp10 juta.
”Namun yang paling fenomenal dalam harga adalah batu bacan yang pada tahun 2004 untuk ukuran batu akik dihargakan Rp600.000 sekarang seharga Rp10 juta,” tutur pria yang 23 koleksi batunya telah dijadikan prangko oleh PT Pos Indonesia ini. Dia lantas menuturkan, seluruh provinsi di Indonesia, kecuali DKI Jakarta, mempunyai kandungan batu.
Menurut dia, deposit batu terbentuk oleh pergerakan magma yang ada di perut bumi dan masih aktif sampai sekarang sejak lebih dari 410 juta tahun yang lalu. Hitungan itu terbukti dengan ditemukannya fosil berumur lebih dari 410 juta tahun yang terangkat dari laut di tanah Papua. ”Batu di Indonesia kebanyakan merupakan permata setengah mulia. Kekerasannya di antara 7 skala mohs. Adapun batu permata mulia, yaitu intan, skalanya adalah 10 mohs,” ujarnya.
Kelangkaan jenis-jenis batu inilah yang dimanfaatkan para kolektor untuk berbinis batu ini. Sekedar informasi jika ingin membeli batu ini sebaiknya anda bisa mengajak orang yang paham tentang batu ini, karena banyak beredar batu akik palsu (rekayasa). Biasanya harga yang ditawarkan untuk batu akik yang asli berkisar dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah, tergantung dari jenis dan tingkat usia batu tersebut.
Semakin langka dan usianya semakin tua yang biasanya terlihat dengan kilauan dan kristal-kristal yang nampak di dalam batu itu, maka harganyapun akan semakin tinggi.
Salah satunya seperti yang diceritakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurutnya batuk akik atau batu permata bukan hal yang aneh baginya. Ahok mengaku memiliki banyak batu akik khas Pulau Belitung yang bernama Batu Satam.
"Batu Satam itu cuma ada di Belitung Timur, itu dari tambang yang asalnya dari meteorid jatuh," kata Ahok
"Saya punya banyak (batunya), saya jadiin cincin," ucap Ahok.
Sayangnya Ahok tidak terlalu suka memakai cincin, sehingga batu yang dimilikinya seringkali diberikan kepada rekan yang hobi mengkoleksi batu cincin.
"Saya enggak suka pakai cincin jadi saya juga sering kasihkan ke pejabat yang suka," ucap Ahok tanpa merinci siapa pejabat yang menerima cincin darinya.
Dilansir oleh situs wisata jelajah belitung.com dijelaskan bahwa batu Satam merupakan batu Meteor yang terbakar atau pecah di angkasa yang kemudian jatuh ke bumi dan mengendam jutaan tahun lamanya. Batu ini berwarna hitam dan konon katanya hanya ada di Pulau Belitung. Harga batu ini berkisar diangka ratusan ribu rupiah.
Nama Batu Satam berasal dari bahasa Tiongkok yang terdiri dari dua suku kata yakni SA artinya pasir dan TAM berarti empedu. Batu ini memiliki ciri-ciri bulat ,lonjong dan ada yang berbentuk tak beraturan atau dalam bentuk sudah pecah atau terbelah yang akrab di sebut dengan suiseki. Ciri khas batu ini adalah pada permukaan batu memiliki goretan yang terukir secara alami yang tergesek melalui arus air di bawah tanah pada lapisan tanah dengan kedalaman kurang lebih 50 meter.
Kabar yang beredar di masyarakat, batu ini berfungsi sebagai penawaran racun dan memiliki kekuatan majik. Karena keunikan dan kelangkaanya, batu ini dijadikan sebagai batu permata dan dibuat sebagai perhiasan cincin, bros dan kalung. Bahkan ada yang dibuat sebagai hiasan tongkat komando. Saat ini batu Satam biasa dijadikan oleh-oleh atau cendramata khas Pulau Belitung.
Penggemarnya datang dari berbagai kalangan mulai dari presiden, politisi hingga artis. Harkat dan harga batu akik pun semakin ”kemilau”. Beberapa presiden Indonesia, misalnya, terdeteksi mengenakan batu akik di jari manisnya. Mereka adalah Soeharto, BJ Habibie, KH Abdurrahman Wahid, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Adapun politisi, yang paling sering terlihat mengenakan batu akik adalah mantan Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Artis juga tak ketinggalan. Batu akik kini tidak hanya identik dengan artis kawakan seperti Tessy, Doyok, Indro Warkop, atau Mandra. Sejumlah artis muda kini juga menjadikan batu akik sebagai bagian identitasnya.
Fenomena ini bukan hanya menghinggapi kalangan pria. Cewek pun ternyata turut menyukai. Helmalia Putri, misalnya, ternyata dia sudah mengoleksi puluhan batu akik dari berbagai daerah di Tanah Air seperti batu bacan dari Maluku Utara. Artis kelahiran Aceh, 13April 1983, itu mengaku mengoleksi batu sudah lama sebelum orangorang menggandrungi batu seperti sekarang ini.
Namun sekarang lebih sering ke Pasar Rawabening karena suka dengan batu bacan yang sedang booming. ”Aku berdua dengan mamaku memang sering ke mari (Pasar Rawabening), sekadar lihat-lihatlah batu bacan. Kalau batunya cocok kita beli untuk menambah koleksi,” ujarnya.
Geliat baku akik sebenarnya bukan dimulai belakangan ini. Daniel Krisna, salah seorang kolektor batu, menuturkan tren sudah terjadi sejak empat tahun yang lalu. Bedanya, jika sebelumnya batu akik hanya digemari orang tua, saat ini anak muda juga sangat menyukainya. Mereka datang dari berbagai kalangan.
Dalam pandangannya, tren tersebut kian kuat karena peran media. Sebagai kolektor batu akik, dia menilai batu asli Nusantara lebih bagus ketimbang dari luar negeri. Dia mencontohkan batu bacan yang di Amerika serikat dikenal dengan risocola jet . Menurut dia, kolektor dari seluruh dunia mengakui bahwa batu bacan dari Indonesia 10 kali lebih halus dari crisocola yang ada di negara itu.
Dia juga mengungkapkan kekagumannya atas batu blue spirtus yang berasal dari Batu Raja, Sumatera Selatan. Batu ini baru satu-satunya dari Indonesia yang seratnya menyerupai kulit penyu. Daniel sendiri memiliki batu garut bercorak perempuan berambut panjang. ”Batu ini harganya Rp200 juta. Nilainya sebesar itu karena batunya unik,” tutur Daniel.
Pengamat batuan Sujatmiko menyebutkan, dari berbagai daerah di Tanah Air, batu yang paling diminati saat ini adalah batu bacan, idocrase sumatera barat, idocrase aceh, krisopras (ohen) garut, pancawarna garut, dan krisopras cisangkal garut. Batu tersebut mahal karena proses mendapatkannya tidak mudah, berwarna indah, dan terkesan hidup.
Lulusan Teknik Geologi ITB dan Institute de Francais du Petrole Prancis itu mengungkapkan bagaimana sulitnya mencari batu bacan karena penambang harus mencari di bagian-bagian yang sulit dan berbahaya karena terdapat pada celah di antara bantalan magma. Batu tersebut kian bernilai karena bisa berproses, yakni adanya perubahan warna dari hitam menjadi hijau kebiru- biruan hingga kemudian menjadi kristal.
Dia menuturkan, batu bacan adalah batu kuarsa mengandung tembaga, yang jenisnya beragam seperti bacan doko, bacan palamea, dan bacan tanjung julan. Masing-masing memiliki ciri seperti bacan doko yang pekat hijau kebiru-biruan, bacan palamea yang jernih, serta bacan tanjung yang hitam dan bermetamorfosis ke hijau kebiruan. Adapun idocrase sepintas hampir mirip dengan bacan.
Batu yang populer setelah seorang bupati menghadiahi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Mendagri Gamawan Fauzi ini berasal dari Sungai Kandi, Solok Selatan. Batu idocrase aceh yang hampir sama dengan yang di Sumatera Barat berasal dari daerah Gayoluwes dan pantai barat selatan Aceh.
Batu lain yang terkenal adalah batu krisopras (batu kuarsa yang mengandung nikel) seperti batu krisopras (ohen) garut berwarna hijau. Juga batu pancawarna garut. Batu yang berwarna dominan merah cabai dan oranye ini memiliki keistimewaan dengan ragam warna yang dikandungnya, malah sampai10warnajikaabu- abusebagai turunan warna tetap dihitung.
Menurut Sujatmiko batu yang paling mahal sekarang adalah batu yang paling langka dan memang sudah habis untuk dieksplorasi, yaitu batu ohen dari Garut. Batu sebesar kuku kelingking saja bisa dibanderol dengan harga Rp5 juta sampai Rp10 juta.
”Namun yang paling fenomenal dalam harga adalah batu bacan yang pada tahun 2004 untuk ukuran batu akik dihargakan Rp600.000 sekarang seharga Rp10 juta,” tutur pria yang 23 koleksi batunya telah dijadikan prangko oleh PT Pos Indonesia ini. Dia lantas menuturkan, seluruh provinsi di Indonesia, kecuali DKI Jakarta, mempunyai kandungan batu.
Menurut dia, deposit batu terbentuk oleh pergerakan magma yang ada di perut bumi dan masih aktif sampai sekarang sejak lebih dari 410 juta tahun yang lalu. Hitungan itu terbukti dengan ditemukannya fosil berumur lebih dari 410 juta tahun yang terangkat dari laut di tanah Papua. ”Batu di Indonesia kebanyakan merupakan permata setengah mulia. Kekerasannya di antara 7 skala mohs. Adapun batu permata mulia, yaitu intan, skalanya adalah 10 mohs,” ujarnya.
Penggunaan batu akik sebagai hiasan atau aksesoris belakang ini sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat, mulai dari kalangan usia muda hingga orangtua. Dahulunya batu akik tidak terlalu dikenal banyak orang apalagi oleh anak-anak muda. Batu akik awalnya hanya dianggap sebagai benda yang erat dengan unsur mistis, bertuah, bahkan jimat. Karenanya batu ini dulunya hanya diminati oleh orang-orang tertentu.
Namun, batu ini sekarang menjadi begitu fenomenal sebagai aksesoris yang memukau dan memiliki selera tersendiri yang berbeda bagi pemakainya. Daya tarik batu ini membuat kaula muda memburunya. Bahkan para pejabat-pejabat negara kita juga banyak yang memakai batu akik sebagai aksesoris, termasuk Presiden SBY terlihat selalu mengenakan cincin dengan hiasan batu akik, jenis batu yang sering dipakai beliau yaitu Cat Eye (mata kucing).
Eksistensi batu akik tidak hanya di Indonesia saja, di beberapa negara seperti Amerika, Inggris, dan negara-negara Arab batu ini menjadi barang mewah yang sangat berkelas bagi pemakainya. Batu ini sering dijadikan hadiah dan perhiasan untuk pernikahan disana, mereka lebih dahulu menggunakan batu ini sebagai perhiasan dan aksesoris yang berkelas.
Nama-nama seperti Angelina Jolie, Jenifer Aniston, Katty Perry, Gwyneth Paltrow, David Beckham, Mick Jagger, hingga yang paling fenomenal belum lama ini adalah cincin pernikahan yang disematkan pangeran william di jari isterinya Kate Midleton yaitu cincin dengan bermata batu akik jenis Shappire (safir) yang ternyata cincin tersebut juga warisan dari mendiang Lady Diana.
Karena begitu tingginya minat orang-orang pada batu akik ini, akhirnya membuka peluang yang sebelumnya hanya sebatas hobi mengkoleksi batu akik kini berbuah menjadi bisnis yang lumayan menguntungkan. Batu ini juga menjadi barang yang langka keberadaannya untuk yang benar-benar asli berasal dari alam.
Semakin langka dan usianya semakin tua yang biasanya terlihat dengan kilauan dan kristal-kristal yang nampak di dalam batu itu, maka harganyapun akan semakin tinggi.
Salah satunya seperti yang diceritakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurutnya batuk akik atau batu permata bukan hal yang aneh baginya. Ahok mengaku memiliki banyak batu akik khas Pulau Belitung yang bernama Batu Satam.
"Batu Satam itu cuma ada di Belitung Timur, itu dari tambang yang asalnya dari meteorid jatuh," kata Ahok
"Saya punya banyak (batunya), saya jadiin cincin," ucap Ahok.
Sayangnya Ahok tidak terlalu suka memakai cincin, sehingga batu yang dimilikinya seringkali diberikan kepada rekan yang hobi mengkoleksi batu cincin.
"Saya enggak suka pakai cincin jadi saya juga sering kasihkan ke pejabat yang suka," ucap Ahok tanpa merinci siapa pejabat yang menerima cincin darinya.
Dilansir oleh situs wisata jelajah belitung.com dijelaskan bahwa batu Satam merupakan batu Meteor yang terbakar atau pecah di angkasa yang kemudian jatuh ke bumi dan mengendam jutaan tahun lamanya. Batu ini berwarna hitam dan konon katanya hanya ada di Pulau Belitung. Harga batu ini berkisar diangka ratusan ribu rupiah.
Nama Batu Satam berasal dari bahasa Tiongkok yang terdiri dari dua suku kata yakni SA artinya pasir dan TAM berarti empedu. Batu ini memiliki ciri-ciri bulat ,lonjong dan ada yang berbentuk tak beraturan atau dalam bentuk sudah pecah atau terbelah yang akrab di sebut dengan suiseki. Ciri khas batu ini adalah pada permukaan batu memiliki goretan yang terukir secara alami yang tergesek melalui arus air di bawah tanah pada lapisan tanah dengan kedalaman kurang lebih 50 meter.
Kabar yang beredar di masyarakat, batu ini berfungsi sebagai penawaran racun dan memiliki kekuatan majik. Karena keunikan dan kelangkaanya, batu ini dijadikan sebagai batu permata dan dibuat sebagai perhiasan cincin, bros dan kalung. Bahkan ada yang dibuat sebagai hiasan tongkat komando. Saat ini batu Satam biasa dijadikan oleh-oleh atau cendramata khas Pulau Belitung.