Batu akik kian hari kian diminati banyak kalangan. Tak hanya kaum tua saja, kaum muda pun kini acapkali membicarakan batu akik di setiap kesempatan bercengkrama. Seperti yang terlihat di
'daratan' Sukabumi, tepatnya di sentra penjualan batu akik, di Gg. Tokhiat, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Meski terkesan kaki lima, deretan penjual batu akik di sana rupanya tergolong menjual lengkap beragam jenis batu dengan mulai harga puluhan ribu hingga jutaan. Pantas jika kemudian banyak
penggila batu akik menganggap tempat ini sebagai surga bagi mereka.
Selidik punya selidik, lokasi penjualan batu akik yang berada tepat di seberang Supermall, Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi ini sudah ada sejak tahun 1970.
"Tetapi sekarang penjualnya semakin menjamur, karena memang batu akik tengah jadi trend di masyarakat," ujar Wawan Ridwan, salah seorang penjual batu akik di Gg.Tokhiat, Selasa 9 Desember 2014.
Ia juga mengaku, jika dompetnya semakin menebal setelah batu akik kian meroket. Kondisi ini dikatakannya terjadi sejak satu tahun belakangan.
"Saya jual batu akik di sini sudah lima tahun. Tetapi, satu tahun ini yang paling terasa. Batu akik laris manis kayak kacang goreng," ungkapnya sumringah.
Soal batu favorit, rupanya batu asal Ternate, Bacan, tengah dilirik banyak orang, termasuk warga Sukabumi. Meski harganya tembus jutaan rupiah, selalu saja ada yang mencari batu yang dipercaya
hidup itu.
'daratan' Sukabumi, tepatnya di sentra penjualan batu akik, di Gg. Tokhiat, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Meski terkesan kaki lima, deretan penjual batu akik di sana rupanya tergolong menjual lengkap beragam jenis batu dengan mulai harga puluhan ribu hingga jutaan. Pantas jika kemudian banyak
penggila batu akik menganggap tempat ini sebagai surga bagi mereka.
Selidik punya selidik, lokasi penjualan batu akik yang berada tepat di seberang Supermall, Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi ini sudah ada sejak tahun 1970.
"Tetapi sekarang penjualnya semakin menjamur, karena memang batu akik tengah jadi trend di masyarakat," ujar Wawan Ridwan, salah seorang penjual batu akik di Gg.Tokhiat, Selasa 9 Desember 2014.
Ia juga mengaku, jika dompetnya semakin menebal setelah batu akik kian meroket. Kondisi ini dikatakannya terjadi sejak satu tahun belakangan.
"Saya jual batu akik di sini sudah lima tahun. Tetapi, satu tahun ini yang paling terasa. Batu akik laris manis kayak kacang goreng," ungkapnya sumringah.
Soal batu favorit, rupanya batu asal Ternate, Bacan, tengah dilirik banyak orang, termasuk warga Sukabumi. Meski harganya tembus jutaan rupiah, selalu saja ada yang mencari batu yang dipercaya
hidup itu.