Seseorang wanita asal Dusun Pabrikan Desa Jambesari Kabupaten Malang dikatakan sebagai penemu batu akik type tujuh warna. Janda berparas manis yang berprofesi juga sebagai petani ini juga mendadak popular.
Tidak hanya lantaran batu unik yang didapatnya di dapur tempat tinggalnya, tetapi juga lantaran ceritanya saat sebelum memperoleh batu yang dikatakan sebagai type akik baru itu.
" Awalannya saya punya mimpi ketemu tiga pria bersorban, " tutur yang memiliki nama komplit Anita Anggraeni ini di tempat tinggalnya, Rabu 13 Mei 2015.
Saat itu, berbarengan dengan perenovasian tempat tinggalnya, beberapa pekerja bangunan merasakan bongkahan batu di tanah dapur tempat tinggalnya.
Wanita berumur 28 itu lihat batu itu penuh dengan lumut dibagian atas. Tetapi batu itu tidak dapat diangkat oleh pekerja bangunan. " Saat saya angkat nyatanya dapat, mungkin saja lantaran saya punya mimpi itu, " katanya.
Dari temuan itu, Anita juga berinisiatif mengambil sebagian bongkah lain yang diketemukan di liang yang sama, untuk dihaluskan serta dipakai juga sebagai liontin kalungnya.
" Sesudah saya perlihatkan pada kenalan saya, Mas Abi, seseorang perajin batu, nyatanya itu batuan bagus. Saya disuruh tak memotong batu utuhnya, " tuturnya.
Saat ini, Anita terasa bongkah batu itu bakal menghadirkan kebaikan baginya. Karenanya ia juga malas jual maupun memotongnya.
" Batu ini mendadak nampak, tak bisa mistis ya, namun saya juga tidak paham mengapa saya kuat mengangkat batu ini sedang kuli bangunan tak kuat, " tuturnya.
Tidak hanya lantaran batu unik yang didapatnya di dapur tempat tinggalnya, tetapi juga lantaran ceritanya saat sebelum memperoleh batu yang dikatakan sebagai type akik baru itu.
" Awalannya saya punya mimpi ketemu tiga pria bersorban, " tutur yang memiliki nama komplit Anita Anggraeni ini di tempat tinggalnya, Rabu 13 Mei 2015.
Saat itu, berbarengan dengan perenovasian tempat tinggalnya, beberapa pekerja bangunan merasakan bongkahan batu di tanah dapur tempat tinggalnya.
Wanita berumur 28 itu lihat batu itu penuh dengan lumut dibagian atas. Tetapi batu itu tidak dapat diangkat oleh pekerja bangunan. " Saat saya angkat nyatanya dapat, mungkin saja lantaran saya punya mimpi itu, " katanya.
Dari temuan itu, Anita juga berinisiatif mengambil sebagian bongkah lain yang diketemukan di liang yang sama, untuk dihaluskan serta dipakai juga sebagai liontin kalungnya.
" Sesudah saya perlihatkan pada kenalan saya, Mas Abi, seseorang perajin batu, nyatanya itu batuan bagus. Saya disuruh tak memotong batu utuhnya, " tuturnya.
Saat ini, Anita terasa bongkah batu itu bakal menghadirkan kebaikan baginya. Karenanya ia juga malas jual maupun memotongnya.
" Batu ini mendadak nampak, tak bisa mistis ya, namun saya juga tidak paham mengapa saya kuat mengangkat batu ini sedang kuli bangunan tak kuat, " tuturnya.