Warga Dusun Bengkinang, Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, Kukar digemparkan penemuan fosil batu ulin seberat 300 kg.
Fosil batu ini diketemukan pertama kali oleh Jumri, Ketua RT 12 Dusun Bengkinang.
Waktu mencari rotan dengan menyeberangi sungai, dia lihat suatu batu di rimba.
Batu itu terpendam separuh dari permukaan tanah. Jumri mendekati batu itu.
Batu fosil kayu mulai diburu kolektor batu di Nunukan terlebih fosil kayu ulin yang mempunyai alur serta kekerasan di atas fosil batu kayu yang lain. (KOMPAS. com/SUKOCO)
Ia tahu itu fosil batu ulin sesudah lihat urat batu dengan cara detail.
Dibantu 6 orang saudaranya, ia mencungkil batu itu dengan kayu. Ia butuh saat seputar 4 jam untuk keluarkan fosil batu yang terpendam sedalam 30 cm dari dalam tanah.
Lantas fosil batu ini digelindingkan menuju kapal kayu yang ditambatkan di pinggir sungai.
Mereka mengangkat fosil batu itu ke kapal kayu. Tetapi basic kapal segera jebol saat batu itu diangkut dalam kapal.
Jumri keluarkan fosil batu dari dalam kapal. Lantas ia mengambil suatu drum plastik. Drum plastik ini diikatkan pada fosil batu ulin juga sebagai pelampung.
Pelan-pelan, pelampung itu didorong oleh kapal sampai hingga ke pinggir sungai, dekat rumah Jumri.
Ia juga mengambil patahan fosil batu ulin yang tercecer waktu dicungkil didalam rimba.
Penemuan fosil batu ulin ini bikin ramai warga seputar. Pasalnya, fosil batu ulin ini jadi buruan beberapa pengagum batu akik.
Bahkan juga, batu dari fosil batu ulin ini terbilang mahal untuk jadikan batu cincin.
Harga nya dapat meraih Rp 150 ribu. Sekarang ini bongkahan fosil batu ulin di taruh di depan halaman rumah Jumri.
Ia belum tahu bakal dipakai juga sebagai apa bongkahan fosil batu ulin itu. Tetapi, pihak Kelurahan Loa Tebu inginkan fosil batu ulin itu di taruh di museum Mulawarman.
" Kami inginkan fosil batu ulin seberat 300 kg itu disimpan di museum supaya dapat dipandang oleh kebanyakan orang. Namun kami masih tetap memberitahukan pada Bupati dahulu, " tutur AR Ambo, Lurah Loa Tebu.
Satu Fosil Dihargai Rp 20 Juta
Terkecuali batu akik, batu fosil kayu ulin mulai diburu oleh kolektor batu di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Hal semacam ini tampak dari pameran batu akik yang diadakan oleh Kepolisian Resort Nunukan yang mulai di gelar hari ini, Rabu (8/4/2015).
Salah satu pemburu batu fosil kayu di Kabupaten Nunukan Henry menyampaikan, satu buah batu fosil kayu dapat bernilai Rp 1, 5-8 juta lantaran fosil batu kayu itu masih juga dalam situasi mentah.
”Yang lokal dari Rp 1, 5 juta hingga 8 juta. Yang membedakan fosil batu ini terkecuali motif serta ukuran juga dibedakan dari keras tidaknya fosil, ” katanya pada Kompas. com, Rabu (8/4/2015).
Sepanjang tiga bln. menekuni penjualan batu fosil kayu, Henry mengakui telah dapat menghimpun duit kian lebih Rp 20 juta. Untuk mencari batu fosil kayu, Henry baru lakukan pencarian di sungai sungai seputar rimba lindung Pulau Nunukan.
Menurutnya, type batu fosil kayu yang diminati kolektor yaitu fosil dari kayu ulin yang dulunya terdapat banyak di rimba Kalimantan. Terkecuali beralur bagus, fosil kayu ulin mempunyai kekerasan diatas rata-rata batu fosil dari type kayu lain.
Fosil tulang kayu ulin yang paling diminati lantaran uratnya bagus serta keras. Bila dipukul bunyinya jenis besi, ” paparnya.
Dari sepuluh koleksi kepunyaannya yang dipamerkan, Henry mengakui seluruhnya telah dipesan oleh salah satu entrepreneur sawit di Nunukan. Menurutnya, bila batu fosil kayu di proses dengan lakukan pembersihan serta menggosok-gosok sampai mengilap, satu batu fosil kayu dapat di jual sampai kian lebih Rp 20 juta.
“Kalau dapat memproses jadi barang jadi, fosil dari Nunukan harga nya dapat kian lebih Rp 20 juta bergantung ukurannya. Namun kita masih tetap kesusahan peralatannya, ” tutur Henry.
Tempel ke Kulit atau Senter Seratnya
Fenomena batu akik marak serta bikin beberapa konsumen waswas saat pilih, product asli atau masakan. Untuk pemula, mungkin saja bakal susah serta membingungkan membedakan batu akik asli dengan batu akik masakan atau tiruan. Berbekal sedikit pengetahuan serta kesabaran, Anda pasti dapat membedakannya.
Untuk lihat keaslian serta kwalitas batu akik, umumnya beberapa konsumen bakal membawa senter. Ini yaitu hal yang paling basic untuk lihat keaslian serta kwalitas batu akik. Batu akik asli saat disenter bakal tampak adaya serat-serat. Serat-serat ini jugalah yang memastikan harga serta kwalitas batu akik. Batu akik masakan akan tidak mempunyai serat, serta bakal tampak jernih sekali saat disenter.
Hal semacam ini tentu cuma dapat dikerjakan pada batu-batu yang jernih serta tembus pandang seperti bacan serta pandan. Batu alami pasti mempunyai serat-serat alami serta unik, tidak sama dengan buatan manusia.
" Pokoknya untuk pemula saksikan saja dibawah sinar, apa ada serat atau tak. Bila teralu bersih, umumnya pastinya batu masakan, atau cobalah tempel ke kulit atau pipi. Bila dingin, jadi batu akik asli. Saya anjurkan bawa rekan yang tahu batu akik jadi dapat menuturkan, " kata Hendri, seseorang konsumen batu akik.
“Fosil tulang kayu ulin yang paling diminati lantaran uratnya bagus serta keras. Bila dipukul bunyinya jenis besi, ” paparnya.
Dari sepuluh koleksi kepunyaannya yang dipamerkan, Henry mengakui seluruhnya telah dipesan oleh salah satu entrepreneur sawit di Nunukan. Menurutnya, bila batu fosil kayu di proses dengan lakukan pembersihan serta menggosok-gosok sampai mengilap, satu batu fosil kayu dapat di jual sampai kian lebih Rp 20 juta.
“Kalau dapat memproses jadi barang jadi, fosil dari Nunukan harga nya dapat kian lebih Rp 20 juta bergantung ukurannya. Namun kita masih tetap kesusahan peralatannya, ” tutur Henry.
Tempel ke Kulit atau Senter Seratnya
Fenomena batu akik marak serta bikin beberapa konsumen waswas saat pilih, product asli atau masakan. Untuk pemula, mungkin saja bakal susah serta membingungkan membedakan batu akik asli dengan batu akik masakan atau tiruan. Berbekal sedikit pengetahuan serta kesabaran, Anda pasti dapat membedakannya.
Untuk lihat keaslian serta kwalitas batu akik, umumnya beberapa konsumen bakal membawa senter. Ini yaitu hal yang paling basic untuk lihat keaslian serta kwalitas batu akik. Batu akik asli saat disenter bakal tampak adaya serat-serat. Serat-serat ini jugalah yang memastikan harga serta kwalitas batu akik. Batu akik masakan akan tidak mempunyai serat, serta bakal tampak jernih sekali saat disenter.
Hal semacam ini tentu cuma dapat dikerjakan pada batu-batu yang jernih serta tembus pandang seperti bacan serta pandan. Batu alami pasti mempunyai serat-serat alami serta unik, tidak sama dengan buatan manusia.
" Pokoknya untuk pemula saksikan saja dibawah sinar, apa ada serat atau tak. Bila teralu bersih, umumnya pastinya batu masakan, atau cobalah tempel ke kulit atau pipi. Bila dingin, jadi batu akik asli. Saya anjurkan bawa rekan yang tahu batu akik jadi dapat menuturkan, " kata Hendri, seseorang konsumen batu akik.
Fosil batu ini diketemukan pertama kali oleh Jumri, Ketua RT 12 Dusun Bengkinang.
Waktu mencari rotan dengan menyeberangi sungai, dia lihat suatu batu di rimba.
Batu itu terpendam separuh dari permukaan tanah. Jumri mendekati batu itu.
Batu fosil kayu mulai diburu kolektor batu di Nunukan terlebih fosil kayu ulin yang mempunyai alur serta kekerasan di atas fosil batu kayu yang lain. (KOMPAS. com/SUKOCO)
Ia tahu itu fosil batu ulin sesudah lihat urat batu dengan cara detail.
Dibantu 6 orang saudaranya, ia mencungkil batu itu dengan kayu. Ia butuh saat seputar 4 jam untuk keluarkan fosil batu yang terpendam sedalam 30 cm dari dalam tanah.
Lantas fosil batu ini digelindingkan menuju kapal kayu yang ditambatkan di pinggir sungai.
Mereka mengangkat fosil batu itu ke kapal kayu. Tetapi basic kapal segera jebol saat batu itu diangkut dalam kapal.
Jumri keluarkan fosil batu dari dalam kapal. Lantas ia mengambil suatu drum plastik. Drum plastik ini diikatkan pada fosil batu ulin juga sebagai pelampung.
Pelan-pelan, pelampung itu didorong oleh kapal sampai hingga ke pinggir sungai, dekat rumah Jumri.
Ia juga mengambil patahan fosil batu ulin yang tercecer waktu dicungkil didalam rimba.
Penemuan fosil batu ulin ini bikin ramai warga seputar. Pasalnya, fosil batu ulin ini jadi buruan beberapa pengagum batu akik.
Bahkan juga, batu dari fosil batu ulin ini terbilang mahal untuk jadikan batu cincin.
Harga nya dapat meraih Rp 150 ribu. Sekarang ini bongkahan fosil batu ulin di taruh di depan halaman rumah Jumri.
Ia belum tahu bakal dipakai juga sebagai apa bongkahan fosil batu ulin itu. Tetapi, pihak Kelurahan Loa Tebu inginkan fosil batu ulin itu di taruh di museum Mulawarman.
" Kami inginkan fosil batu ulin seberat 300 kg itu disimpan di museum supaya dapat dipandang oleh kebanyakan orang. Namun kami masih tetap memberitahukan pada Bupati dahulu, " tutur AR Ambo, Lurah Loa Tebu.
Satu Fosil Dihargai Rp 20 Juta
Terkecuali batu akik, batu fosil kayu ulin mulai diburu oleh kolektor batu di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Hal semacam ini tampak dari pameran batu akik yang diadakan oleh Kepolisian Resort Nunukan yang mulai di gelar hari ini, Rabu (8/4/2015).
Salah satu pemburu batu fosil kayu di Kabupaten Nunukan Henry menyampaikan, satu buah batu fosil kayu dapat bernilai Rp 1, 5-8 juta lantaran fosil batu kayu itu masih juga dalam situasi mentah.
”Yang lokal dari Rp 1, 5 juta hingga 8 juta. Yang membedakan fosil batu ini terkecuali motif serta ukuran juga dibedakan dari keras tidaknya fosil, ” katanya pada Kompas. com, Rabu (8/4/2015).
Sepanjang tiga bln. menekuni penjualan batu fosil kayu, Henry mengakui telah dapat menghimpun duit kian lebih Rp 20 juta. Untuk mencari batu fosil kayu, Henry baru lakukan pencarian di sungai sungai seputar rimba lindung Pulau Nunukan.
Menurutnya, type batu fosil kayu yang diminati kolektor yaitu fosil dari kayu ulin yang dulunya terdapat banyak di rimba Kalimantan. Terkecuali beralur bagus, fosil kayu ulin mempunyai kekerasan diatas rata-rata batu fosil dari type kayu lain.
Fosil tulang kayu ulin yang paling diminati lantaran uratnya bagus serta keras. Bila dipukul bunyinya jenis besi, ” paparnya.
Dari sepuluh koleksi kepunyaannya yang dipamerkan, Henry mengakui seluruhnya telah dipesan oleh salah satu entrepreneur sawit di Nunukan. Menurutnya, bila batu fosil kayu di proses dengan lakukan pembersihan serta menggosok-gosok sampai mengilap, satu batu fosil kayu dapat di jual sampai kian lebih Rp 20 juta.
“Kalau dapat memproses jadi barang jadi, fosil dari Nunukan harga nya dapat kian lebih Rp 20 juta bergantung ukurannya. Namun kita masih tetap kesusahan peralatannya, ” tutur Henry.
Tempel ke Kulit atau Senter Seratnya
Fenomena batu akik marak serta bikin beberapa konsumen waswas saat pilih, product asli atau masakan. Untuk pemula, mungkin saja bakal susah serta membingungkan membedakan batu akik asli dengan batu akik masakan atau tiruan. Berbekal sedikit pengetahuan serta kesabaran, Anda pasti dapat membedakannya.
Untuk lihat keaslian serta kwalitas batu akik, umumnya beberapa konsumen bakal membawa senter. Ini yaitu hal yang paling basic untuk lihat keaslian serta kwalitas batu akik. Batu akik asli saat disenter bakal tampak adaya serat-serat. Serat-serat ini jugalah yang memastikan harga serta kwalitas batu akik. Batu akik masakan akan tidak mempunyai serat, serta bakal tampak jernih sekali saat disenter.
Hal semacam ini tentu cuma dapat dikerjakan pada batu-batu yang jernih serta tembus pandang seperti bacan serta pandan. Batu alami pasti mempunyai serat-serat alami serta unik, tidak sama dengan buatan manusia.
" Pokoknya untuk pemula saksikan saja dibawah sinar, apa ada serat atau tak. Bila teralu bersih, umumnya pastinya batu masakan, atau cobalah tempel ke kulit atau pipi. Bila dingin, jadi batu akik asli. Saya anjurkan bawa rekan yang tahu batu akik jadi dapat menuturkan, " kata Hendri, seseorang konsumen batu akik.
“Fosil tulang kayu ulin yang paling diminati lantaran uratnya bagus serta keras. Bila dipukul bunyinya jenis besi, ” paparnya.
Dari sepuluh koleksi kepunyaannya yang dipamerkan, Henry mengakui seluruhnya telah dipesan oleh salah satu entrepreneur sawit di Nunukan. Menurutnya, bila batu fosil kayu di proses dengan lakukan pembersihan serta menggosok-gosok sampai mengilap, satu batu fosil kayu dapat di jual sampai kian lebih Rp 20 juta.
“Kalau dapat memproses jadi barang jadi, fosil dari Nunukan harga nya dapat kian lebih Rp 20 juta bergantung ukurannya. Namun kita masih tetap kesusahan peralatannya, ” tutur Henry.
Tempel ke Kulit atau Senter Seratnya
Fenomena batu akik marak serta bikin beberapa konsumen waswas saat pilih, product asli atau masakan. Untuk pemula, mungkin saja bakal susah serta membingungkan membedakan batu akik asli dengan batu akik masakan atau tiruan. Berbekal sedikit pengetahuan serta kesabaran, Anda pasti dapat membedakannya.
Untuk lihat keaslian serta kwalitas batu akik, umumnya beberapa konsumen bakal membawa senter. Ini yaitu hal yang paling basic untuk lihat keaslian serta kwalitas batu akik. Batu akik asli saat disenter bakal tampak adaya serat-serat. Serat-serat ini jugalah yang memastikan harga serta kwalitas batu akik. Batu akik masakan akan tidak mempunyai serat, serta bakal tampak jernih sekali saat disenter.
Hal semacam ini tentu cuma dapat dikerjakan pada batu-batu yang jernih serta tembus pandang seperti bacan serta pandan. Batu alami pasti mempunyai serat-serat alami serta unik, tidak sama dengan buatan manusia.
" Pokoknya untuk pemula saksikan saja dibawah sinar, apa ada serat atau tak. Bila teralu bersih, umumnya pastinya batu masakan, atau cobalah tempel ke kulit atau pipi. Bila dingin, jadi batu akik asli. Saya anjurkan bawa rekan yang tahu batu akik jadi dapat menuturkan, " kata Hendri, seseorang konsumen batu akik.