Penjualan batu akik jadi sangatlah laku pada hari paling akhir proses Kongres IV Partai Demokrat yang diadakan di Surabaya, dengan omzet yang dicapai beberapa pedagang meraih beberapa puluh juta rupiah.
" Syukurlah mas, sepanjang tiga hari disini dapat mencapai diatas Rp10 juta, " tutur salah seseorang pedagang batu mulia serta akik, Ali, yang berjualan di seputar halaman hotel itu, Rabu (13/5/2015).
Mulai sejak proses hari pertama kongres, Senin (11/5), gerai pedagang batu mulia serta akik penuhi nyaris penuhi tempat proses kongres, terkecuali pedagang kaos serta aksesori sekitar Partai Demokrat.
Menurutnya, pilihannya buka gerai batu mulia serta akik didasari dari trend dan populernya benda itu belakangan ini. " Terlebih waktu kongres pasti datang orang dari semua penjuru Indonesia. Saya meyakini mereka bakal beli untuk sebatas oleh-oleh atau koleksi batu, " tuturnya.
Gerai batu mulia serta akik jadi tujuan pengunjung, baik peserta, penggembira, sampai petugas keamanan. Bukan sekedar dari sekitar Jawa Timur, pedagang batu akik juga datang dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Padang, Makassar, Jakarta serta banyak daerah yang lain.
Terkecuali jual batu akik, belasan pedagang juga sediakan bongkahan batu dari beragam daerah, sekalian alat untuk membuat bongkahan batu jadi hiasan cincin atau perhiasan yang lain. Sebagian type batu akik yang di jual diantaranya Blimbing Aceh, Black Jack, serta Ginyang Es, batu Oval, Giok Aceh, Kalimaya, Pancawarna dsb.
Pedagang batu akik yang lain, Dul, mengakui sepanjang tiga hari berjualan di arena kongres serta memperoleh omzet diatas Rp10 juta. " Saya kebetulan tak bawa barang banyak, jadi akhirnya juga tak terlampau besar. Namun, lumayan mas telah laku, " ucap pria asal Madura itu.
Salah seseorang pengunjung, Anwar, mengakui awalannya terperanjat dengan adanya banyak pedagang batu akik di seputar arena kongres lantaran umumnya tidak sering didapati di acara sama. " Mungkin saja lantaran belakangan ini demam akik, jadi penjualnya banyak serta batunya datang dari beragam daerah. Sangatlah mujur untuk beberapa kolektor akik, lantaran tak perlu repot-repot keliling Indonesia memperoleh batu, " kata pria yang mengakui simpatisan Partai Demokrat asal Tuban itu.
" Syukurlah mas, sepanjang tiga hari disini dapat mencapai diatas Rp10 juta, " tutur salah seseorang pedagang batu mulia serta akik, Ali, yang berjualan di seputar halaman hotel itu, Rabu (13/5/2015).
Mulai sejak proses hari pertama kongres, Senin (11/5), gerai pedagang batu mulia serta akik penuhi nyaris penuhi tempat proses kongres, terkecuali pedagang kaos serta aksesori sekitar Partai Demokrat.
Menurutnya, pilihannya buka gerai batu mulia serta akik didasari dari trend dan populernya benda itu belakangan ini. " Terlebih waktu kongres pasti datang orang dari semua penjuru Indonesia. Saya meyakini mereka bakal beli untuk sebatas oleh-oleh atau koleksi batu, " tuturnya.
Gerai batu mulia serta akik jadi tujuan pengunjung, baik peserta, penggembira, sampai petugas keamanan. Bukan sekedar dari sekitar Jawa Timur, pedagang batu akik juga datang dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Padang, Makassar, Jakarta serta banyak daerah yang lain.
Terkecuali jual batu akik, belasan pedagang juga sediakan bongkahan batu dari beragam daerah, sekalian alat untuk membuat bongkahan batu jadi hiasan cincin atau perhiasan yang lain. Sebagian type batu akik yang di jual diantaranya Blimbing Aceh, Black Jack, serta Ginyang Es, batu Oval, Giok Aceh, Kalimaya, Pancawarna dsb.
Pedagang batu akik yang lain, Dul, mengakui sepanjang tiga hari berjualan di arena kongres serta memperoleh omzet diatas Rp10 juta. " Saya kebetulan tak bawa barang banyak, jadi akhirnya juga tak terlampau besar. Namun, lumayan mas telah laku, " ucap pria asal Madura itu.
Salah seseorang pengunjung, Anwar, mengakui awalannya terperanjat dengan adanya banyak pedagang batu akik di seputar arena kongres lantaran umumnya tidak sering didapati di acara sama. " Mungkin saja lantaran belakangan ini demam akik, jadi penjualnya banyak serta batunya datang dari beragam daerah. Sangatlah mujur untuk beberapa kolektor akik, lantaran tak perlu repot-repot keliling Indonesia memperoleh batu, " kata pria yang mengakui simpatisan Partai Demokrat asal Tuban itu.