Salah satu bangsa pelaut kuno yang paling populer dari Eropa, Viking, nyatanya memiliki keterikatan dengan dunia Islam. Melalui penemuan cincin berumur 1. 000 th., saat ini bangsa Viking dikatakan sebagai pemeluk Islam. Apakah benar sekian?
Cincin kuno 1. 000 th. itu diketemukan di suatu makam wanita Viking kuno yang ada di Swedia. Menariknya, batu kaca berwarna merah muda sebagai 'mata' dari cincin itu bertuliskan huruf Arab kuno yang memiliki makna 'untuk Allah'.
Kenyataan dimana bangsa Skandinavia di masa Viking sudah lama menempa kaca turut memperkuat teori apabila beberapa bangsa pelaut itu yaitu pemeluk Islam.
Walau demikian ilmuwan dari Kampus Stokholm memiliki pemikiran lain. Mereka mengungkap apabila bangsa Viking mungkin saja bukanlah pemeluk Islam, tetapi berdagang dengan bangsa dari peradaban Islam, seperi Mesir.
Mulai sejak 3. 400 th. silam, bangsa Viking memanglah di ketahui telah lakukan perdagangan benda-benda memiliki bahan kaca dengan pedagang Mesir serta Mesopotamia (saat ini Irak).
" Cincin itu mungkin saja yaitu bukti fisik dari jalinan pada masa Viking dengan dunia Islam, " catat ilmuwan Kampus Stokholm dalam jurnal riset mereka, Daily Mail (16/03).
Juga sebagai hanya satu cincin bertuliskan huruf Arab yang diketemukan di website purbakala bangsa Viking, bikin cincin itu jadi salah satu jendela histori paling utama didunia.
Sejatinya cincin itu telah diketemukan mulai sejak era 18, namun baru akhir-akhir ini riset lebih detil perihal cincin itu dikuak ke umum. Jika misteri dibalik cincin 'Allah' itu tersibak, histori bangsa Viking mungkin beralih.
Cincin kuno 1. 000 th. itu diketemukan di suatu makam wanita Viking kuno yang ada di Swedia. Menariknya, batu kaca berwarna merah muda sebagai 'mata' dari cincin itu bertuliskan huruf Arab kuno yang memiliki makna 'untuk Allah'.
Kenyataan dimana bangsa Skandinavia di masa Viking sudah lama menempa kaca turut memperkuat teori apabila beberapa bangsa pelaut itu yaitu pemeluk Islam.
Walau demikian ilmuwan dari Kampus Stokholm memiliki pemikiran lain. Mereka mengungkap apabila bangsa Viking mungkin saja bukanlah pemeluk Islam, tetapi berdagang dengan bangsa dari peradaban Islam, seperi Mesir.
Mulai sejak 3. 400 th. silam, bangsa Viking memanglah di ketahui telah lakukan perdagangan benda-benda memiliki bahan kaca dengan pedagang Mesir serta Mesopotamia (saat ini Irak).
" Cincin itu mungkin saja yaitu bukti fisik dari jalinan pada masa Viking dengan dunia Islam, " catat ilmuwan Kampus Stokholm dalam jurnal riset mereka, Daily Mail (16/03).
Juga sebagai hanya satu cincin bertuliskan huruf Arab yang diketemukan di website purbakala bangsa Viking, bikin cincin itu jadi salah satu jendela histori paling utama didunia.
Sejatinya cincin itu telah diketemukan mulai sejak era 18, namun baru akhir-akhir ini riset lebih detil perihal cincin itu dikuak ke umum. Jika misteri dibalik cincin 'Allah' itu tersibak, histori bangsa Viking mungkin beralih.