Demam batu akik akhir-akhir ini telah menebar sampai semua pelosok Indonesia. Dinas Kebudayaan serta Pariwisata Kota Jayapura menyebutkan batu akik yang saat ini " booming " di Nusantara termasuk juga di Papua dapat jadi salah satu sumber ekonomi.
" Batu-batu ini di proses dengan kreativitas supaya dapat jadi duit, " kata Kepala Dinas Kebudayaan serta Pariwisata Kota Jayapura Bernard Fingkreuw waktu di jumpai wartawan di PTC Entrop, Kota Jayapura, Jumat (24/4/2015).
Selanjutnya, dikatakannya terkecuali dapat jadikan sumber perekonomian batu akik dapat juga jadi hiasan sendiri untuk beberapa pengemarnya. Ada batu akik dapat juga jadikan pameran hingga dapat menarik wisatawan baik lokal ataupun asing.
Untuk Papua sendiri, dia mengaku batu akik yang paling diburu yaitu batu oranges serta batu yang bergambarkan burung Cendrawasih dari Cyclop serta Papua Nugini. Untuk harga, dia mengaku dapat meraih Rp100 juta. Karena warna serta gambarnya yang unik.
" Saya mengharapkan ada batu akik dari Papua, ini dapat jadi daya tarik sendiri, hingga dapat menolong warga di Papua, " tutup dia.
" Batu-batu ini di proses dengan kreativitas supaya dapat jadi duit, " kata Kepala Dinas Kebudayaan serta Pariwisata Kota Jayapura Bernard Fingkreuw waktu di jumpai wartawan di PTC Entrop, Kota Jayapura, Jumat (24/4/2015).
Selanjutnya, dikatakannya terkecuali dapat jadikan sumber perekonomian batu akik dapat juga jadi hiasan sendiri untuk beberapa pengemarnya. Ada batu akik dapat juga jadikan pameran hingga dapat menarik wisatawan baik lokal ataupun asing.
Untuk Papua sendiri, dia mengaku batu akik yang paling diburu yaitu batu oranges serta batu yang bergambarkan burung Cendrawasih dari Cyclop serta Papua Nugini. Untuk harga, dia mengaku dapat meraih Rp100 juta. Karena warna serta gambarnya yang unik.
" Saya mengharapkan ada batu akik dari Papua, ini dapat jadi daya tarik sendiri, hingga dapat menolong warga di Papua, " tutup dia.