Tersohornya keanekaragaman pesona batu mulia atau batu akik telah berjalan mulai sejak saat kesultanan jaman dulu. Beragam macam batu asal Indonesia itu juga sudah jadi buruan kolektor serta penggila perhiasan walau mesti membayar harga dapat meraih beberapa puluh bahkan juga beberapa ratus juta rupiah.
Perburuan batu mulia satu ini juga telah meraih ujung barat lokasi Indonesia, terlebih bila bukanlah Serambi Mekah, Aceh. Perburuan ini bahkan juga mengibaratkan ukuran kejantanan beberapa pria bertambah tajam bila tangannya terhias dengan cincin bermacam type batuan dari dalam perut bumi itu.
Mulai sejak tiga minggu paling akhir, mulai malam datang sampai fajar menjemput, banyak pedagang `kaget` yang jual bermacam type batu mulia di lokasi ujung Jalan Panglima Polem, Peunayong Kota Banda Aceh seperti yang ditulis dari laman AntaraNews, Senin (9/2/2015).
Penjual menjual batu-batu yang disebut hasil tambang rakyat dari beberapa daerah seperti asal Aceh Jaya, Nagan Raya, serta Aceh Tengah. Harga nya juga beragam, bergantung pada type serta beratnya. Harga sekitar dari Rp 50 Ribu.
Maraknya trend batu mulia ini ditandai dengan juga terbukanya banyak usaha layanan pengasah batu. Dulu nyaris tak terdengar nada menderu mesin pembelah satu, tetapi saat ini nada itu terdengar sampai waktunya warga Aceh tertidur lelap.
Argumennya cukup simpel. Nilai yang dikeluarkan juga sebagai modal usaha dinilai cukup murah yang dibarengi karenanya ada ketrampilan memotong serta mengasah batu-batuan itu. Modal murah, namun keuntungan cukup besar-lah sebagai landasan untuk warga Aceh.
Giok Aceh adalah batu terindah didunia serta diprediksikan dalam kurun saat 20 th. ke depan selalu di cari hingga harga nya tetap masih tinggi. Batu mulia atau batu akik asal Aceh seperti giok Aceh serta lumut Aceh atau idocrase sekarang ini mulai dilirik serta jadi incaran dan harga nya juga cukup tinggi.
Perburuan batu mulia satu ini juga telah meraih ujung barat lokasi Indonesia, terlebih bila bukanlah Serambi Mekah, Aceh. Perburuan ini bahkan juga mengibaratkan ukuran kejantanan beberapa pria bertambah tajam bila tangannya terhias dengan cincin bermacam type batuan dari dalam perut bumi itu.
Mulai sejak tiga minggu paling akhir, mulai malam datang sampai fajar menjemput, banyak pedagang `kaget` yang jual bermacam type batu mulia di lokasi ujung Jalan Panglima Polem, Peunayong Kota Banda Aceh seperti yang ditulis dari laman AntaraNews, Senin (9/2/2015).
Penjual menjual batu-batu yang disebut hasil tambang rakyat dari beberapa daerah seperti asal Aceh Jaya, Nagan Raya, serta Aceh Tengah. Harga nya juga beragam, bergantung pada type serta beratnya. Harga sekitar dari Rp 50 Ribu.
Maraknya trend batu mulia ini ditandai dengan juga terbukanya banyak usaha layanan pengasah batu. Dulu nyaris tak terdengar nada menderu mesin pembelah satu, tetapi saat ini nada itu terdengar sampai waktunya warga Aceh tertidur lelap.
Argumennya cukup simpel. Nilai yang dikeluarkan juga sebagai modal usaha dinilai cukup murah yang dibarengi karenanya ada ketrampilan memotong serta mengasah batu-batuan itu. Modal murah, namun keuntungan cukup besar-lah sebagai landasan untuk warga Aceh.
Giok Aceh adalah batu terindah didunia serta diprediksikan dalam kurun saat 20 th. ke depan selalu di cari hingga harga nya tetap masih tinggi. Batu mulia atau batu akik asal Aceh seperti giok Aceh serta lumut Aceh atau idocrase sekarang ini mulai dilirik serta jadi incaran dan harga nya juga cukup tinggi.