Tidak cuma orang-orang Aceh yang di gemparkan karenanya ada penemuan batu giok. Hal yang sama saja berlangsung di Gorontalo. Orang-orang di Keluarahan Donggala, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo juga di gemparkan karenanya ada penemuan bongkahan batu raksasa yang diduga adalah batu giok.
Pantauan Liputan6. com, Jumat (28/2/2015), untuk menjangkau tempat penemuan batu, orang-orang mesti melalui jalan setapak selama kian lebih 1 km., dengan keadaan jalan menanjak tidak rata disebabkan banyak bebatuan.
Tetapi jauhnya jarak penemuan batu tidak menutupi hasrat warga untuk memperoleh bongkahan batu yang disangka giok itu. Beberapa warga tampak membawa beberapa peralatan seperti palu serta patok besi di tempat.
Salah satu warga, Aswan mengakui tertarik untuk memperoleh bongkahan itu. Tetapi bila ia sukses memilikinya, ia tidak bakal jual batu itu. Ia bakal membuatnya juga sebagai koleksi pribadi.
" Yah buat koleksi sendiri saja. Kasian bila dipecah atau buat cincin " tutur Aswan.
Bongkahan yang disangka giok ini pertama diketemukan oleh Rajak Karim, warga Kelurahan Donggala. Pria yang setiap harinya berprofesi juga sebagai penambang batu kapur ini mengakui sudah lama temukan bongkahan batu itu. Tetapi ia meyakini temuannya itu bernilai bernilai sesudah ada tawaran Rp 1 juta dari seseorang orang-orang.
" Telah 1 bln.. Hanya saya tidak paham. Kelak meyakini cocok ada Birman (tetangga) yang ingin bayar Rp 1 juta, nah dari mulai situ telah banyak yang ambillah ini batu, " terang Rajak Karim.
Walau bongkahan yang disangka giok itu dipercaya adalah batu bernilai, sampai saat ini belum ada info pasti dari pakar batu berkenaan benar atau tidaknya bongkahan itu.
Pantauan Liputan6. com, Jumat (28/2/2015), untuk menjangkau tempat penemuan batu, orang-orang mesti melalui jalan setapak selama kian lebih 1 km., dengan keadaan jalan menanjak tidak rata disebabkan banyak bebatuan.
Tetapi jauhnya jarak penemuan batu tidak menutupi hasrat warga untuk memperoleh bongkahan batu yang disangka giok itu. Beberapa warga tampak membawa beberapa peralatan seperti palu serta patok besi di tempat.
Salah satu warga, Aswan mengakui tertarik untuk memperoleh bongkahan itu. Tetapi bila ia sukses memilikinya, ia tidak bakal jual batu itu. Ia bakal membuatnya juga sebagai koleksi pribadi.
" Yah buat koleksi sendiri saja. Kasian bila dipecah atau buat cincin " tutur Aswan.
Bongkahan yang disangka giok ini pertama diketemukan oleh Rajak Karim, warga Kelurahan Donggala. Pria yang setiap harinya berprofesi juga sebagai penambang batu kapur ini mengakui sudah lama temukan bongkahan batu itu. Tetapi ia meyakini temuannya itu bernilai bernilai sesudah ada tawaran Rp 1 juta dari seseorang orang-orang.
" Telah 1 bln.. Hanya saya tidak paham. Kelak meyakini cocok ada Birman (tetangga) yang ingin bayar Rp 1 juta, nah dari mulai situ telah banyak yang ambillah ini batu, " terang Rajak Karim.
Walau bongkahan yang disangka giok itu dipercaya adalah batu bernilai, sampai saat ini belum ada info pasti dari pakar batu berkenaan benar atau tidaknya bongkahan itu.