Perajin batu mulia di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, mulai meningkatkan variasi product kerajinan untuk memberi nilai lebih pada mineral hasil tambang itu.
" Sekarang ini perajin telah mulai meningkatkan variasi product, tak terus-terusan berupa cincin pria tetapi telah ada yang dapat menghasilkan type perhiasan lain, " tutur Wakil Ketua Komune Batu Kabupaten Bangka Barat, Hendri Mashur di Muntok, Rabu (22/04/2015).
Ia menyampaikan, variasi product lain memiliki bahan batu lokal itu seperti liontin, cincin wanita, kalung serta yang lain yang di buat cukup menarik serta mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibanding yang sampai kini di produksi.
Menurutnya, pengembangan macam produksi itu dikerjakan untuk penuhi keinginan pasar hingga customer tak jemu dengan product batu yang cuma satu type seperti yang berkembang sampai kini.
" Sampai kini perajin masih tetap terpaku pada bentuk cincin pria, sesaat keinginan pasar terutama customer wanita tak tersentuh lantaran kurangnya pengetahuan beberapa perajin. Dengan dimulainya pengembangan variasi product ini kami mengharapkan kerajinan batu dapat selalu berkembang hingga dapat tingkatkan kesejahteraan beberapa perajin, " kata dia.
Ia menyampaikan, sekarang ini beberapa perajin masih tetap terkendala peralatan pemrosesan batu yang masih tetap simpel hingga akhirnya kurang prima.
" Seluruhnya masih tetap dikerjakan dengan cara tradisional, kami meyakini bila peralatan mereka makin moderen, hasil produksi bakal tambah baik serta tentu nilai akan makin tinggi, " kata dia.
Ia mengharapkan tren batu sekarang ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh beberapa perajin hingga mineral ikut-ikutan bekas penambangan bijih timah itu mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Kabupaten Bangka Barat mempunyai batu lokal yang sekarang ini cukup disukai, seperti kinyang air, kinyang kopi, kinyang teh, kinyang karang, kinyang rambut emas, kinyang rambut perak, kinyang rambut merah, kinyang rambut hitam, kinyang lumut, cempaka, serta tourmaline.
" Sekarang ini perajin telah mulai meningkatkan variasi product, tak terus-terusan berupa cincin pria tetapi telah ada yang dapat menghasilkan type perhiasan lain, " tutur Wakil Ketua Komune Batu Kabupaten Bangka Barat, Hendri Mashur di Muntok, Rabu (22/04/2015).
Ia menyampaikan, variasi product lain memiliki bahan batu lokal itu seperti liontin, cincin wanita, kalung serta yang lain yang di buat cukup menarik serta mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibanding yang sampai kini di produksi.
Menurutnya, pengembangan macam produksi itu dikerjakan untuk penuhi keinginan pasar hingga customer tak jemu dengan product batu yang cuma satu type seperti yang berkembang sampai kini.
" Sampai kini perajin masih tetap terpaku pada bentuk cincin pria, sesaat keinginan pasar terutama customer wanita tak tersentuh lantaran kurangnya pengetahuan beberapa perajin. Dengan dimulainya pengembangan variasi product ini kami mengharapkan kerajinan batu dapat selalu berkembang hingga dapat tingkatkan kesejahteraan beberapa perajin, " kata dia.
Ia menyampaikan, sekarang ini beberapa perajin masih tetap terkendala peralatan pemrosesan batu yang masih tetap simpel hingga akhirnya kurang prima.
" Seluruhnya masih tetap dikerjakan dengan cara tradisional, kami meyakini bila peralatan mereka makin moderen, hasil produksi bakal tambah baik serta tentu nilai akan makin tinggi, " kata dia.
Ia mengharapkan tren batu sekarang ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh beberapa perajin hingga mineral ikut-ikutan bekas penambangan bijih timah itu mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Kabupaten Bangka Barat mempunyai batu lokal yang sekarang ini cukup disukai, seperti kinyang air, kinyang kopi, kinyang teh, kinyang karang, kinyang rambut emas, kinyang rambut perak, kinyang rambut merah, kinyang rambut hitam, kinyang lumut, cempaka, serta tourmaline.