Demam batu akik nampaknya selalu menyebar ke seantero negeri ini. Di Desa Nyabakan timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep beberapa warga sukses temukan bebatuan akik di salah satu bukit desa setempat.
Sekarang ini, warga selalu menambang batu akik yang mempunyai berbagai macam type serta bentuk untuk di jual. Macamnya juga berbagai macam, seperti batu akik madu, batu akik sulaiman serta ada banyak lagi.
Uniknya, mulai sejak satu bulan paling akhir, daerah itu menjelma jadi pasar dadakan batu akik. Bahkan juga, warga banyak temukan kandungan batu akik yang ada didalam batu-batu bukit.
Awalannya, kehadiran batu akik ini di ketahui oleh salah seseorang warga yang terperanjat lihat kandungan batu berwarna-warni yang ada didalam bongkahan batu. Berita ini juga beredar dengan cepat hingga sehari-harinya banyak warga yang berdatangan ke Bukit Sesamar untuk menambang serta mencari batu-batu akik berumur tua.
Abdussalam, salah seseorang penambang mengakui, batu akik yang banyak diketemukan di bukit desanya mempunyai harga yang relatif mahal apabila di jual di market. " Bermacam batu akik ini mempunyai harga yang beragam, bergantung seberapa keindahannya. Harga nya dari mulai Rp500 ribu sampai beberapa puluh jutaan rupiah, " katanya pada VIVA. co. id, Senin 23 Februari 2015.
Berita diketemukannya bukit akik ini dapat mulai memperoleh perhatian kelompok kolektor batu akik. Beberapa kolektor bisa beli batu akik yang sudah jadi atau diasah, termasuk juga membelinya walau masih tetap berbentuk bongkahan di sekitaran rumah warga.
Menurut Hartono, pengagum batu akik, lihat dari motif juga kelihatannya ini memanglah unik. Jadi, tuturnya, warga memanglah baru kesempatan ini temukan batu unik tersebut di Sumenep.
" Ini bisa jadi daya tarik Sumenep lantaran nyatanya juga mempunyai batu akik. Untuk hindari rusaknya lingkungan, piranti desa setempat saat ini mulai membuat perlindungan beberapa dari bebatuan bukit supaya tak ditambang serta diamankan lebih kurang 1. 600 mtr. persegi, dengan perlindungan pagar dari swadaya orang-orang, " katanya.
Diluar itu, orang-orang mengharapkan, uluran tangan pemerintah untuk menyelamatkan website disini. Sekarang ini, kesibukan penambangan batu akik oleh warga semakin meluas sampai ke perbatasan Desa Nyabakan serta Desa Dapenda, Sumenep.
Sekarang ini, warga selalu menambang batu akik yang mempunyai berbagai macam type serta bentuk untuk di jual. Macamnya juga berbagai macam, seperti batu akik madu, batu akik sulaiman serta ada banyak lagi.
Uniknya, mulai sejak satu bulan paling akhir, daerah itu menjelma jadi pasar dadakan batu akik. Bahkan juga, warga banyak temukan kandungan batu akik yang ada didalam batu-batu bukit.
Awalannya, kehadiran batu akik ini di ketahui oleh salah seseorang warga yang terperanjat lihat kandungan batu berwarna-warni yang ada didalam bongkahan batu. Berita ini juga beredar dengan cepat hingga sehari-harinya banyak warga yang berdatangan ke Bukit Sesamar untuk menambang serta mencari batu-batu akik berumur tua.
Abdussalam, salah seseorang penambang mengakui, batu akik yang banyak diketemukan di bukit desanya mempunyai harga yang relatif mahal apabila di jual di market. " Bermacam batu akik ini mempunyai harga yang beragam, bergantung seberapa keindahannya. Harga nya dari mulai Rp500 ribu sampai beberapa puluh jutaan rupiah, " katanya pada VIVA. co. id, Senin 23 Februari 2015.
Berita diketemukannya bukit akik ini dapat mulai memperoleh perhatian kelompok kolektor batu akik. Beberapa kolektor bisa beli batu akik yang sudah jadi atau diasah, termasuk juga membelinya walau masih tetap berbentuk bongkahan di sekitaran rumah warga.
Menurut Hartono, pengagum batu akik, lihat dari motif juga kelihatannya ini memanglah unik. Jadi, tuturnya, warga memanglah baru kesempatan ini temukan batu unik tersebut di Sumenep.
" Ini bisa jadi daya tarik Sumenep lantaran nyatanya juga mempunyai batu akik. Untuk hindari rusaknya lingkungan, piranti desa setempat saat ini mulai membuat perlindungan beberapa dari bebatuan bukit supaya tak ditambang serta diamankan lebih kurang 1. 600 mtr. persegi, dengan perlindungan pagar dari swadaya orang-orang, " katanya.
Diluar itu, orang-orang mengharapkan, uluran tangan pemerintah untuk menyelamatkan website disini. Sekarang ini, kesibukan penambangan batu akik oleh warga semakin meluas sampai ke perbatasan Desa Nyabakan serta Desa Dapenda, Sumenep.