Kembali ke Zaman Batu, Ini Celotehan Para Penggosok Batu

Kenakan kacamata, serta masker seseorang perajin batu akik dengan lihai menggosok-gosok batu ke alat berwarna biru yang berputar seperti suatu dinamo. Ia berulang-kali mencelupkan batunya ke air seraya mengukur ukuran batunya dengan cincin pengikat batur itu. Panorama ini yaitu sehari-harinya yang ditangani oleh Edy Simanjuntak juga sebagai mata pencaharianya.

 " Setiap hari saya buka lapak disini bang, telah nyaris setahunlah, saya mengeluti kerjaan ini, serta selama ini telah jadi mata pencaharian paling utama untuk kami, " katanya saat di ajak terlibat perbincangan di lapaknya Jalan Kartini Pematangsiantar, Kamis (23/4/2015).

Ia menjelaskan bahwa saat sebelum menekuni dunia batu akik ini, memiliki pekerjaan yg tidak terus. " Saya dahulu kerjanya serabutan, namun telah mempunyai hoby main batu, sesudah mulai degemari orang, pada akhirnya saya mantapkan hati untuk jadi pengerajin batu, serta selama ini telah lumayan akhirnya, " katanya.

Ia juga menyampaikan sudah mempekerjakan sebagian orang dari hasil memproses batu ini. " Sekarang ini saya mempunyai tenaga kerja, ada tiga orang, mereka juga awalannya seperti saya, jadi saya bila di pikir-pikir, sukur juga di sukai orang batu ini. Kami jadi mempunyai pekerjaan yang bagus, katanya.

Ia menjelaskan dapat berpendapatan satu juta sehari-hari. " Bila untungnya sedikit, cuma sejutanya pendapatan kami satu hari, namun cukup untuk penuhi kehidupan keluarg, " katanya.
Hal seirama juga di sampaikan oleh Yanti Boru Siregar, Pedagang batu akik yang buka lapak di seputar Taman Bunga ini menjelaskan bahwa mereka sekeluarga sudah berpindah profesi jadi pedagang batu akik. " Suami saya hoby mengosok batu akik, hasil dari iseng-iseng pada akhirnya kami jadi buka lapak serta jadikan ini jadi mata pencaharian paling utama kami, " katanya.
Wanita yang dulunya bekerja juga sebagai ibu rumah tanggga ini menjelaskan bahwa dari usahanya ini dapat beroleh untung tiga juta satu hari. " Bila ramai-ramainya untungnya dapat hingga tiga juta satu hari, bahkan juga terkadang lebih serta bila sepi seputar sejutaan lah, " tuturnya.
Pedangang yang telah mengawali usahanya mulai sejak enam bln. lantas ini menjelaskan bahwa kesukaan pada batu akik ini sudah memberikannya rejeki yang cukup. " Selama ini penghasilanya lumayan, cukup rejekinya untuk keluarga, serta lebih baguslah dari mulanya, semoga lah hal semacam ini dapat terus seperti ini, " tuturnya.