Lim Saputra, 28 th., warga Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, mematok batu mulia berjenis serendibite dengan kandungan karat 4, 85 kepunyaannya dengan harga Rp 20 miliar. Batu itu sudah dipoles serta siap ditempatkan pada tempatnya dengan kata lain emban cincin.
" Harga itu terbilang murah lantaran harga per karat dengan cara internasional Rp 24 miliar, " kata Lim, saat didapati waktu pameran serta kontes batu mulia Jawa Timur di halaman Kantor Tubuh Koordinasi Lokasi Madiun, Jumat sore, 17 April 2014.
Tingginya harga yang dibanderol itu, menurutnya, lantaran serendibite termasuk juga batu mulia langka didunia. Bahkan juga, cuma dapat diketemukan di Sri Lanka serta Myanmar Utara. Adapun keunikannya mempunyai penyerapan sinar yang sangatlah tinggi. Waktu disenteri, serendibite dapat keluarkan warna hijau kekuningan sampai hijau kebiruan serta violet pada permukaannya.
Lantaran nilai jual serta kekhasan yang tinggi, Lim cemas ada pihak yang punya niat jahat waktu serendibite dibawa dari tempat tinggalnya menuju tempat pameran batu mulia. Ia berniat meminta pengawalan aparat Unit Brigade Mobil Detasemen C Pelopor Madiun.
Terkecuali mengawal, dua petugas dengan dilengkapi senjata api juga melindungi batu mulia yang sudah mengantongi sertifikat dari Asian Institute of Gemological Science (AIGS) di tempat pameran. " Batu ini sangatlah bernilai serta langka, jadi saya meminta pengawalan dari Brimob untuk hindari beberapa hal yg tidak di idamkan, " kata Lim yang juga yang memiliki usaha penjualan aksesori mobil.
Dalam pameran serta kontes batu mulia itu, Lim merencanakan melelang batu serendibite kepunyaannya. Jika ada yang berkeinginan serta beli sesuai sama harga yang dibanderol, batu langka itu bakal dilepaskan. " Bila tak ada tidak permasalahan lantaran kemauan paling utama saya memberi edukasi pada warga perihal ada batu langka didunia, " tutur dia.
Jalinan orang-orang pameran serta kontes batu mulia Jawa Timur Indra Budi menyampaikan bahwa batu serendibite berniat diikutkan dalam acara itu untuk menarik perhatian pengunjung, hingga tingkat penjualan dari bermacam batu mulia yang turut pameran tinggi. " Bila batu serendibite sifatnya cuma untuk eksibisi, " kata dia.
Menurut Indra, pameran serta kontes batu mulia itu berjalan sepanjang empat hari, mulai Kamis, 16 April 2015 sampai Ahad, 19 April 2015. Dalam aktivitas itu disiapkan 106 stan yang di isi oleh perajin serta penjual batu mulia dari banyak daerah seperti Jakarta, Bali, serta kabupaten/kota se-eks Karesidenan Madiun.
" Harga itu terbilang murah lantaran harga per karat dengan cara internasional Rp 24 miliar, " kata Lim, saat didapati waktu pameran serta kontes batu mulia Jawa Timur di halaman Kantor Tubuh Koordinasi Lokasi Madiun, Jumat sore, 17 April 2014.
Tingginya harga yang dibanderol itu, menurutnya, lantaran serendibite termasuk juga batu mulia langka didunia. Bahkan juga, cuma dapat diketemukan di Sri Lanka serta Myanmar Utara. Adapun keunikannya mempunyai penyerapan sinar yang sangatlah tinggi. Waktu disenteri, serendibite dapat keluarkan warna hijau kekuningan sampai hijau kebiruan serta violet pada permukaannya.
Lantaran nilai jual serta kekhasan yang tinggi, Lim cemas ada pihak yang punya niat jahat waktu serendibite dibawa dari tempat tinggalnya menuju tempat pameran batu mulia. Ia berniat meminta pengawalan aparat Unit Brigade Mobil Detasemen C Pelopor Madiun.
Terkecuali mengawal, dua petugas dengan dilengkapi senjata api juga melindungi batu mulia yang sudah mengantongi sertifikat dari Asian Institute of Gemological Science (AIGS) di tempat pameran. " Batu ini sangatlah bernilai serta langka, jadi saya meminta pengawalan dari Brimob untuk hindari beberapa hal yg tidak di idamkan, " kata Lim yang juga yang memiliki usaha penjualan aksesori mobil.
Dalam pameran serta kontes batu mulia itu, Lim merencanakan melelang batu serendibite kepunyaannya. Jika ada yang berkeinginan serta beli sesuai sama harga yang dibanderol, batu langka itu bakal dilepaskan. " Bila tak ada tidak permasalahan lantaran kemauan paling utama saya memberi edukasi pada warga perihal ada batu langka didunia, " tutur dia.
Jalinan orang-orang pameran serta kontes batu mulia Jawa Timur Indra Budi menyampaikan bahwa batu serendibite berniat diikutkan dalam acara itu untuk menarik perhatian pengunjung, hingga tingkat penjualan dari bermacam batu mulia yang turut pameran tinggi. " Bila batu serendibite sifatnya cuma untuk eksibisi, " kata dia.
Menurut Indra, pameran serta kontes batu mulia itu berjalan sepanjang empat hari, mulai Kamis, 16 April 2015 sampai Ahad, 19 April 2015. Dalam aktivitas itu disiapkan 106 stan yang di isi oleh perajin serta penjual batu mulia dari banyak daerah seperti Jakarta, Bali, serta kabupaten/kota se-eks Karesidenan Madiun.