Suatu batu kecubung merah sebesar bola voli menyedot perhatian beberapa pengunjung yang datang ke sentra batu akik di Pasar Dargo, Semarang, Jawa Tengah. Pedagangnya, Junet Antik, menyebutkan siap melepas batu itu jika ada konsumen yang mampu merogoh kocek Rp200 juta.
" Bila ada yang menawar dibawah Rp200 juta, akan tidak saya terlepas, " kata dia pada Okezone, Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/4/2015).
Junet mengakui memperoleh kecubung merah itu dari seseorang kolektor batu akik tiga th. lantas. Saat itu, suatu komune penggemar beberapa barang antik di Semarang mengadakan sejenis adu koleksi paling unik di Tinjomoyo, Semarang
Dalam kompetisi itu, Junet keluarkan koleksinya, suatu batu fosil serupa kepala manusia.
" Kita tarung, adu siapa yang paling unik. Nah, dari situ kolektor itu tertarik dengan koleksi saya, " ungkap Junet.
Pada kolektor itu, Junet menyebutkan siap melepas batu fosil kepunyaannya asal diganti dengan kecubung merah yang dia koleksi. Walau sebenarnya, kolektor itu telah mempunyai kecubung merah itu sepanjang 20 th..
" Mungkin saja lantaran dia telah jemu, kecubung ini dilepaskan, " kata pria yang mengakui telah hilang ingatan akik mulai sejak masih tetap duduk di bangku Sekolah Basic ini.
Junet mafhum dengan ketentuan kolektor itu. Pasalnya, beberapa kolektor barang antik umumnya pemain lama yang bergelimang harta.
" Jadi masalah duit beberapa kolektor ini mudah keluar. Saat ini kolektor itu telah almarhum, " jelas Junet.
Kecubung merah punya Junet mempunyai serat unik. Warna kecubung didominasi merah, tetapi di sebagian titik ada serat putih serta hitam. Serat-serat kecubung itu terbungkus dalam kristal kecubung air yang serupa kaca.
Junet mengakui tak keluarkan duit sepeser juga untuk kuasai kecubung merah yang mempunyai bobot sekira delapan kg itu.
" Tarung itu bukanlah menang atau kalah namun kenikmatan. Kita posisinya menang, disenangi dahulu, " ungkap Junet.
" Bila ada yang menawar dibawah Rp200 juta, akan tidak saya terlepas, " kata dia pada Okezone, Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/4/2015).
Junet mengakui memperoleh kecubung merah itu dari seseorang kolektor batu akik tiga th. lantas. Saat itu, suatu komune penggemar beberapa barang antik di Semarang mengadakan sejenis adu koleksi paling unik di Tinjomoyo, Semarang
Dalam kompetisi itu, Junet keluarkan koleksinya, suatu batu fosil serupa kepala manusia.
" Kita tarung, adu siapa yang paling unik. Nah, dari situ kolektor itu tertarik dengan koleksi saya, " ungkap Junet.
Pada kolektor itu, Junet menyebutkan siap melepas batu fosil kepunyaannya asal diganti dengan kecubung merah yang dia koleksi. Walau sebenarnya, kolektor itu telah mempunyai kecubung merah itu sepanjang 20 th..
" Mungkin saja lantaran dia telah jemu, kecubung ini dilepaskan, " kata pria yang mengakui telah hilang ingatan akik mulai sejak masih tetap duduk di bangku Sekolah Basic ini.
Junet mafhum dengan ketentuan kolektor itu. Pasalnya, beberapa kolektor barang antik umumnya pemain lama yang bergelimang harta.
" Jadi masalah duit beberapa kolektor ini mudah keluar. Saat ini kolektor itu telah almarhum, " jelas Junet.
Kecubung merah punya Junet mempunyai serat unik. Warna kecubung didominasi merah, tetapi di sebagian titik ada serat putih serta hitam. Serat-serat kecubung itu terbungkus dalam kristal kecubung air yang serupa kaca.
Junet mengakui tak keluarkan duit sepeser juga untuk kuasai kecubung merah yang mempunyai bobot sekira delapan kg itu.
" Tarung itu bukanlah menang atau kalah namun kenikmatan. Kita posisinya menang, disenangi dahulu, " ungkap Junet.