Pada acara pameran Demam Batu yang berlokasi di Kementerian Perindustrian hari ini, ada suatu batu akik bermotif kepala banteng yang di buat perhiasan berbentuk cincin. Tidak tanggung-tanggung, penjual batu ini mematok barang jualannya dengan harga Rp 1 miliar.
" Harga nya mahal lantaran ini sangatlah langka sekali mas. Demikian kami dapatkan batunya, telah ada motif kepala banteng di atasnya, " tutur Agung Setiawan, yang memiliki batu akik unik itu yang datang dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat didapati di Jakarta (21/4).
" Ini type batu kasidoni, batu yang cuma ada di Bantul. Lantaran motifnya bagus, harga nya memanglah telah diputuskan sebesar Rp 1 miliar mulai sejak kami menemukannya. Dari dahulu harga nya terus sama, terus Rp 1 miliar, " tuturnya.
Terkecuali jual batu yang diketemukan di Sungai Bedog, Bantul itu, Agung juga memasukkan batu dengan motif huruf " J " yang di jual dengan cara berbarengan dengan batu bermotif kepala banteng itu.
Agung menyampaikan ada potensi ekonomi yang besar dari komoditas batu perhiasan di wilayahnya. Namun potensi itu tak dibarengi dengan support mencukupi dari pemerintah. Agung menyampaikan, pemerintah Kabupaten Bantul masih tetap tutup mata pada potensi batu mulia walau usaha komoditas ini tidak pernah habis mulai sejak 100 th. lantas digali.
" Usaha batu mulia dari Bantul ini tidak pernah dipandang pemerintah, walau sebenarnya bila kami kalkulasi potensinya dapat sebesar Rp 22 triliun atau 10 % dari keseluruhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul. Diluar itu keinginan batu-batu mulia ini dapat cukup tinggi didalam propinsi DIY, " katanya.
Agung mengharapkan usaha batu mulia dari Bantul dilirik pemerintah daerah juga sebagai salah satu potensi ekonomi yang butuh di kembangkan. " Penjualan kita dalam satu bulan mungkin saja cuma dibawah Rp 10 juta, bila pemerintah ingin fasilitasi dari sisi marketing-nya mungkin saja dapat bakal semakin besar lagi, " tuturnya.
" Harga nya mahal lantaran ini sangatlah langka sekali mas. Demikian kami dapatkan batunya, telah ada motif kepala banteng di atasnya, " tutur Agung Setiawan, yang memiliki batu akik unik itu yang datang dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat didapati di Jakarta (21/4).
" Ini type batu kasidoni, batu yang cuma ada di Bantul. Lantaran motifnya bagus, harga nya memanglah telah diputuskan sebesar Rp 1 miliar mulai sejak kami menemukannya. Dari dahulu harga nya terus sama, terus Rp 1 miliar, " tuturnya.
Terkecuali jual batu yang diketemukan di Sungai Bedog, Bantul itu, Agung juga memasukkan batu dengan motif huruf " J " yang di jual dengan cara berbarengan dengan batu bermotif kepala banteng itu.
Agung menyampaikan ada potensi ekonomi yang besar dari komoditas batu perhiasan di wilayahnya. Namun potensi itu tak dibarengi dengan support mencukupi dari pemerintah. Agung menyampaikan, pemerintah Kabupaten Bantul masih tetap tutup mata pada potensi batu mulia walau usaha komoditas ini tidak pernah habis mulai sejak 100 th. lantas digali.
" Usaha batu mulia dari Bantul ini tidak pernah dipandang pemerintah, walau sebenarnya bila kami kalkulasi potensinya dapat sebesar Rp 22 triliun atau 10 % dari keseluruhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul. Diluar itu keinginan batu-batu mulia ini dapat cukup tinggi didalam propinsi DIY, " katanya.
Agung mengharapkan usaha batu mulia dari Bantul dilirik pemerintah daerah juga sebagai salah satu potensi ekonomi yang butuh di kembangkan. " Penjualan kita dalam satu bulan mungkin saja cuma dibawah Rp 10 juta, bila pemerintah ingin fasilitasi dari sisi marketing-nya mungkin saja dapat bakal semakin besar lagi, " tuturnya.