Berlian seberat 100 karat dengan taraf “sempurna” terjual kian lebih US$ 22 juta atau Rp 284 miliar, Selasa, 22 April 2015. Balai lelang Sotheby’s menyebutkan, batu mulia mirip huruf D itu yaitu hanya satu berlian berwarna putih dengan potongan classic dengan harga paling tinggi yang pernah dilelang di Sotheby’s.
Cincin berlian jumbo itu pada akhirnya dilego US$ 22, 09 juta pada Selasa malam, termasuk juga premi asuransi konsumen. " Ini berlian 100, 20 karat dengan pengertian kesempurnaan. Warnanya lebih putih dari putih sekali juga, ” kata Gary Schuler, Kepala Departemen Perhiasan Sotheby’s New York, Amerika Serikat, seperti yang ditulis Associated Press.
Berlian 100-karat berpotongan D yang dilelang di balai lelang Sotheby's.
Saat sebelum dilelang, berlian itu ditaksir akan laris pada US$ 19 juta serta US$ 25 juta. Petinggi Sotheby’s menyampaikan, berlian hasil pertambangan di Afrika Selatan dalam sepuluh th. paling akhir itu mempunyai berat kian lebih 200 karat saat sebelum dipotong serta dipoles. Pemenang lelang ini mau jati dianya terus dirahasiakan.
Cuma ada lima berlian " prima " dengan kandungan kian lebih 100 karat yang dilelang sepanjang 25 th. paling akhir. Berlian berupa oval 118 karat terjual US$ 30, 6 juta di Sotheby’s pada 2013, rekor harga untuk berlian putih. Harga batu mulia termahal dilelang US$ 46 juta untuk berlian merah muda di Sotheby pada 2010, memecahkan rekor harga lelang batu mulia.
Timbulnya berlian 100 karat itu memanglah tak umum. George Harlow, pakar mineral dari Museum Histori Alam Amerika di New York City, yg tidak ikut serta dalam perdagangan berlian, menyampaikan, dengan embel-embel " prima " umumnya berlian dipotong dari bongkahan kasar yang semakin besar. “Biasa dimaksud ‘batu mentah’, " tuturnya.
Berlian 100-karat berpotongan D yang dilelang di balai lelang Sotheby's.
Berlian terbentuk jauh dibawah basic bumi dalam keadaan desakan serta tingkat kepanasan yang luar umum. Pesona keindahannya datang dari atom karbon yang terikat berbarengan hingga membuat kristal yang sangatlah simetris. Berlian memperoleh warna mereka waktu elemen karbon kristal bertukar dengan unsur-unsur lain.
Harlow menuturkan, unsur-unsur seperti nitrogen, umpamanya, menanamkan rona kekuningan pada berlian. Untuk jadi prima serta tak berwarna, berlian mesti tak mempunyai retak serta kotoran dibagian dalam. Karena berlian datang dari dalam susunan bumi, yang kaya olivin serta warna merah muda, potongan kecil dari batu itu kerap selesai juga sebagai berlian sepanjang pembentukannya namun mengakibatkan bintik-bintik gelap.
Suatu kristal karbon, yang dimaksud grafit, dapat juga selesai di berlian sepanjang sistem pembentukannya. Keretakan kecil, atau " serat, " bisa terbentuk didalam berlian saat mereka berderak oleh desakan batuan padat di atasnya yang jatuh ke bawah. Berlian dapat juga rusak waktu ada di permukaan bumi.
" Janganlah disangka berlian juga sebagai batuan kokoh yg tidak mungkin saja alami rusaknya, namun sesungguhnya berlian juga dapat rusak, " kata Harlow. Temukan berlian tanpa ada cacat yaitu karya yang langka, serta temukan berlian sebesar 100 karat juga sangatlah tidak sering. “Kita bicara perihal langka diatas langka, " kata Harlow.
Cincin berlian jumbo itu pada akhirnya dilego US$ 22, 09 juta pada Selasa malam, termasuk juga premi asuransi konsumen. " Ini berlian 100, 20 karat dengan pengertian kesempurnaan. Warnanya lebih putih dari putih sekali juga, ” kata Gary Schuler, Kepala Departemen Perhiasan Sotheby’s New York, Amerika Serikat, seperti yang ditulis Associated Press.
Berlian 100-karat berpotongan D yang dilelang di balai lelang Sotheby's.
Saat sebelum dilelang, berlian itu ditaksir akan laris pada US$ 19 juta serta US$ 25 juta. Petinggi Sotheby’s menyampaikan, berlian hasil pertambangan di Afrika Selatan dalam sepuluh th. paling akhir itu mempunyai berat kian lebih 200 karat saat sebelum dipotong serta dipoles. Pemenang lelang ini mau jati dianya terus dirahasiakan.
Cuma ada lima berlian " prima " dengan kandungan kian lebih 100 karat yang dilelang sepanjang 25 th. paling akhir. Berlian berupa oval 118 karat terjual US$ 30, 6 juta di Sotheby’s pada 2013, rekor harga untuk berlian putih. Harga batu mulia termahal dilelang US$ 46 juta untuk berlian merah muda di Sotheby pada 2010, memecahkan rekor harga lelang batu mulia.
Timbulnya berlian 100 karat itu memanglah tak umum. George Harlow, pakar mineral dari Museum Histori Alam Amerika di New York City, yg tidak ikut serta dalam perdagangan berlian, menyampaikan, dengan embel-embel " prima " umumnya berlian dipotong dari bongkahan kasar yang semakin besar. “Biasa dimaksud ‘batu mentah’, " tuturnya.
Berlian 100-karat berpotongan D yang dilelang di balai lelang Sotheby's.
Berlian terbentuk jauh dibawah basic bumi dalam keadaan desakan serta tingkat kepanasan yang luar umum. Pesona keindahannya datang dari atom karbon yang terikat berbarengan hingga membuat kristal yang sangatlah simetris. Berlian memperoleh warna mereka waktu elemen karbon kristal bertukar dengan unsur-unsur lain.
Harlow menuturkan, unsur-unsur seperti nitrogen, umpamanya, menanamkan rona kekuningan pada berlian. Untuk jadi prima serta tak berwarna, berlian mesti tak mempunyai retak serta kotoran dibagian dalam. Karena berlian datang dari dalam susunan bumi, yang kaya olivin serta warna merah muda, potongan kecil dari batu itu kerap selesai juga sebagai berlian sepanjang pembentukannya namun mengakibatkan bintik-bintik gelap.
Suatu kristal karbon, yang dimaksud grafit, dapat juga selesai di berlian sepanjang sistem pembentukannya. Keretakan kecil, atau " serat, " bisa terbentuk didalam berlian saat mereka berderak oleh desakan batuan padat di atasnya yang jatuh ke bawah. Berlian dapat juga rusak waktu ada di permukaan bumi.
" Janganlah disangka berlian juga sebagai batuan kokoh yg tidak mungkin saja alami rusaknya, namun sesungguhnya berlian juga dapat rusak, " kata Harlow. Temukan berlian tanpa ada cacat yaitu karya yang langka, serta temukan berlian sebesar 100 karat juga sangatlah tidak sering. “Kita bicara perihal langka diatas langka, " kata Harlow.