Mengenal Batu Red Carnelian Atau Akik Darah- Batu Akik Darah atau Red Carnelian Blood adalah jenis batuan Carnelian dimana batu ini berwarna merah darah sehingga Di Indonesia disebut dengan Batu Akik Darah. Bicara tentang cincin batu akik di Indonesia, selain ada nilai artistiknya, terkadang juga ada unsur kisah dan misterinya. Termasuk pada batu Akik Darah, yang dari namanya saja sudah memberi kesan unik.
Batu Carnelian sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Carnelian murni dan Carnelian Sard. Yang membedakan keduanya adalah tingkat kekerasan dan kepadatannya. Bila Carnelian murni cenderung rapuh, dan Carnelian Sard lebih kuat karena mengandung banyak zat besi di dalamnya.
Batu Akik Darah atau Batu Carnelian merupakan batu yang memiliki permukaan merah kecoklatan semi oranye. Batu ini berasal dari golongan kalsedon kuarsa dan mengandung beberapa mineral. Nama Carnelian sendiri diambil dari kata Caro Carnis dari Bahasa Latin yang artinya melebar. Arti melebar disini adalah berkaitan dengan warna batu Carnelian yang akan berubah dengan sendirinya bila memiliki beberapa warna dalam 1 batu.
Batu Carnelian memiliki beberapa variasi warna dari Merah, Oranye, Coklat, dan gabungan dari ketiganya. Pada zaman Mesir kuno, sekitar 2000 tahun yang lalu, batu Carnelian digunakan sebagai tanda/ stempel pada amplop khusus untuk dokumen kerajaan.
Bagi masyarakat Yunani, batu ini disebut Heliotrope, dan pada masa perang banyak digunakan sebagai benda keberuntungan. Batu ini identik dengan mitos mampu menghentikan pendarahan saat prajurit terluka di medan pertempuran. Lain lagi dengan cerita yang muncul berdasarkan sejarah agama Kristen, dimana ada yang mengisahkan bahwa warna merah pada batu ini berasal dari tetesan darah Yesus ketika disalib.
Batu Akik Darah hanya bisa ditemukan di beberapa negara seperti India, Brazil, Australia, Amerika Serikat, dan Indonesia. Di wilayah Nusantara, pusatnya ada di aliran sungai lereng Gunung Slamet, di antara Brebes dan Banyumas. Namun karena permintaan akan Batu Akik semakin meningkat, persediaannya jadi semakin berkurang sehingga mengakibatkan harganya menjadi lebih mahal.
Demikian ulasan kami tentang Mengenal Batu Red Carnelian Atau Akik Darah. Semoga artikel ini berguna bagi anda.
Batu Carnelian sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Carnelian murni dan Carnelian Sard. Yang membedakan keduanya adalah tingkat kekerasan dan kepadatannya. Bila Carnelian murni cenderung rapuh, dan Carnelian Sard lebih kuat karena mengandung banyak zat besi di dalamnya.
Batu Akik Darah atau Batu Carnelian merupakan batu yang memiliki permukaan merah kecoklatan semi oranye. Batu ini berasal dari golongan kalsedon kuarsa dan mengandung beberapa mineral. Nama Carnelian sendiri diambil dari kata Caro Carnis dari Bahasa Latin yang artinya melebar. Arti melebar disini adalah berkaitan dengan warna batu Carnelian yang akan berubah dengan sendirinya bila memiliki beberapa warna dalam 1 batu.
Batu Carnelian memiliki beberapa variasi warna dari Merah, Oranye, Coklat, dan gabungan dari ketiganya. Pada zaman Mesir kuno, sekitar 2000 tahun yang lalu, batu Carnelian digunakan sebagai tanda/ stempel pada amplop khusus untuk dokumen kerajaan.
Bagi masyarakat Yunani, batu ini disebut Heliotrope, dan pada masa perang banyak digunakan sebagai benda keberuntungan. Batu ini identik dengan mitos mampu menghentikan pendarahan saat prajurit terluka di medan pertempuran. Lain lagi dengan cerita yang muncul berdasarkan sejarah agama Kristen, dimana ada yang mengisahkan bahwa warna merah pada batu ini berasal dari tetesan darah Yesus ketika disalib.
Batu Akik Darah hanya bisa ditemukan di beberapa negara seperti India, Brazil, Australia, Amerika Serikat, dan Indonesia. Di wilayah Nusantara, pusatnya ada di aliran sungai lereng Gunung Slamet, di antara Brebes dan Banyumas. Namun karena permintaan akan Batu Akik semakin meningkat, persediaannya jadi semakin berkurang sehingga mengakibatkan harganya menjadi lebih mahal.
Demikian ulasan kami tentang Mengenal Batu Red Carnelian Atau Akik Darah. Semoga artikel ini berguna bagi anda.