Anak-Anak Pemburu Batu Klawing- Fenomena yang sedang melanda sebagian besar masyarakat Purbalingga akhir-akhir ini. Dimana para peminatnya kali ini tidak hanya didominasi oleh kaum bapak-bapak & orang dewasa saja.
Di Purbalingga anak-anak ikut terjangkit vrus demam batu Klawing. Bila orang dewasa demam memakai batu akik, kalau anak mencari batu Klawing untuk dibuat akik oleh orang dewasa. Hal inilah yang sedang dialami sebagian anak Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga.
Anak-anak yang tinggal disekitar sungai Klawing menghabiskan waktu bermain untuk mencari batu di sungai tersebut. Biasanya mereka pergi ke sungai setelah pulang sekolah.
Meski ke sungai bersama, anak-anak itu mencari batu sendiri- sendiri. Mereka tidak menggerombol. Masing-masing mencari keberuntungan sendiri. Untuk mendapatkan batu yang bagus tidak mudah. Terkadang memang ditemukan di pinggir sungai, namun terkadang mereka harus bersusah payah mendapatkan.
Namun tak semua uang hasil penjualan itu diberikan kepada mereka. Mereka mengaku hanya diberi sebagian uang oleh orang tuanya. Tidak disangka kini bebatuan dari sungai manapun di Purbalingga terus diburu. Dengan harga yang luar biasa pula. Dari yang tanpa motif seharga Rp.20.000,- hingga yang kelas ontes dengan harga milyaran. Bahkan komunitas pecinta bebatuan Klawing pun terus bertambah.
Demikian informasi tentang Anak-Anak Pemburu Batu Klawing. Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda.
Di Purbalingga anak-anak ikut terjangkit vrus demam batu Klawing. Bila orang dewasa demam memakai batu akik, kalau anak mencari batu Klawing untuk dibuat akik oleh orang dewasa. Hal inilah yang sedang dialami sebagian anak Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga.
Anak-anak yang tinggal disekitar sungai Klawing menghabiskan waktu bermain untuk mencari batu di sungai tersebut. Biasanya mereka pergi ke sungai setelah pulang sekolah.
Meski ke sungai bersama, anak-anak itu mencari batu sendiri- sendiri. Mereka tidak menggerombol. Masing-masing mencari keberuntungan sendiri. Untuk mendapatkan batu yang bagus tidak mudah. Terkadang memang ditemukan di pinggir sungai, namun terkadang mereka harus bersusah payah mendapatkan.
Namun tak semua uang hasil penjualan itu diberikan kepada mereka. Mereka mengaku hanya diberi sebagian uang oleh orang tuanya. Tidak disangka kini bebatuan dari sungai manapun di Purbalingga terus diburu. Dengan harga yang luar biasa pula. Dari yang tanpa motif seharga Rp.20.000,- hingga yang kelas ontes dengan harga milyaran. Bahkan komunitas pecinta bebatuan Klawing pun terus bertambah.
Demikian informasi tentang Anak-Anak Pemburu Batu Klawing. Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda.