Cincin akik sebagai salah satu cinderamata untuk kepala negara peserta peringatan Konferensi Asia Afrika jadi buah bibir. Terkecuali penentuan batunya, desainnya juga bikin penasaran. Nyatanya design cincinnya juga di buat oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, seperti apa bocoran desainnya?
Pada wartawan pria yang akrab disapa Emil itu menunjukkan dua buah cincin perak. Satu jenis untuk laki-laki, satu lagi jenis untuk wanita.
" Ini desainnya saya yang buat. Namun belum fix, masih tetap revisi, " tutur Emil sembari menggambar design cincin pada suatu kertas, Minggu (29/3/2015) sore.
Didapati terpisah, Kepala Tubuh Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB) Nico Lumanau menyampaikan, cincin akik untuk souvenir itu di buat dari material perak oleh salah satu perajin dari Bandung.
" Desainnya yang laki-laki seperti ini, ada hurup A di dua sisinya. Berarti Asia Afrika. Bila wanita ada crownnya, sama saja di dua sisinya di beri hurup A. Materialnya perak, " tutur Nico, Senin (30/3/2015).
Masalah batu mulia yang bakal menghiasi cincin itu untuk sekarang ini masih tetap pada pilihan batu asal Baturaja. Menurut dia batu yang dipakai tak perlu asal Jawa barat.
" Bandung ini kan cuma kotanya saja. Namun acara KAA ini kan acara internasional, kita dapat gunakan dari semua Indonesia, " tutur Niko.
Nico membidik pembuatan cincin itu usai 1 minggu saat sebelum proses KAA.
" Ya kurang lebih 1 minggu lah. Bila dua minggu pada awal mulanya, saat ini saja telah tinggal tiga minggu lagi, kan perlu saat, " tandasnya.
Pada wartawan pria yang akrab disapa Emil itu menunjukkan dua buah cincin perak. Satu jenis untuk laki-laki, satu lagi jenis untuk wanita.
" Ini desainnya saya yang buat. Namun belum fix, masih tetap revisi, " tutur Emil sembari menggambar design cincin pada suatu kertas, Minggu (29/3/2015) sore.
Didapati terpisah, Kepala Tubuh Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB) Nico Lumanau menyampaikan, cincin akik untuk souvenir itu di buat dari material perak oleh salah satu perajin dari Bandung.
" Desainnya yang laki-laki seperti ini, ada hurup A di dua sisinya. Berarti Asia Afrika. Bila wanita ada crownnya, sama saja di dua sisinya di beri hurup A. Materialnya perak, " tutur Nico, Senin (30/3/2015).
Masalah batu mulia yang bakal menghiasi cincin itu untuk sekarang ini masih tetap pada pilihan batu asal Baturaja. Menurut dia batu yang dipakai tak perlu asal Jawa barat.
" Bandung ini kan cuma kotanya saja. Namun acara KAA ini kan acara internasional, kita dapat gunakan dari semua Indonesia, " tutur Niko.
Nico membidik pembuatan cincin itu usai 1 minggu saat sebelum proses KAA.
" Ya kurang lebih 1 minggu lah. Bila dua minggu pada awal mulanya, saat ini saja telah tinggal tiga minggu lagi, kan perlu saat, " tandasnya.