Wakil Gubernur Muslim Kasim (MK) memaklumatkan bahwa kota Bukittinggi yang dijuluki kolonial Belanda ”Paris Van Sumatera” sangatlah ideal apabila dijadikan juga sebagai pusat batu akiak ranah Minang. Gayung bersambut, maklumat itu direspon segera oleh Walikota Ismet Amzis dengan menyebutkan bahwa dalam saat dekat kota Bukittinggi bakal selekasnya membangun pusat perbelanjaan batu akiak yang diberinama “Batu Akiak Shop Center Sumatera Barat”.
Hal itu disibakkan Wagub Muslim serta Wako Ismet pada pembukaan Kontes Batu Akiak yang berjalan di Banto Trade Center Bukittinggi, Minggu (29/3) pagi. Pada acara pembukaan yang ramai dikunjungi orang-orang serta wisatawan itu, Wagub Muslim Kasim yang akrab dengan akronim MK tersebut menyebutkan bahwa batu akiak semakin bernilai tinggi setelah diasah serta diikat cincin perak, titanium atau tembaga berukir.
“Kunci rancaknya batu akiak tidak lepas dari kepiawaian seniman asah batu akiak. Di tangan seniman pengasah batu akiak, suatu batu jadi permata yang bernilai tinggi. Pengasah batu akiak yang melegenda di Sumatera Barat yaitu pengasah batu di janjang 40 di kota ini. Di Pasar Atas kota ini, terkecuali juga sebagai pasar souvenir serta kuliner, juga di kenal juga sebagai pasar tempat pedagang jual batu akiak. Bukittinggi mulai sejak dahulu telah jadi buah bibir pengagum batu akiak, karena di kota ini banyak di jual batu beragam type dari beragam daerah. Itu jauh saat sebelum meruyaknya demam batu akiak, ” tutur Wagub yang terasa sangatlah meyakini apabila kota ini jadikan juga sebagai pusat perbelanjaan batu akiak akan mendongkrak kunjungan wisatawan.
Wagub MK berpesan, pandanglah batu akiak dengan keindahan, janganlah melihat batu akiak dalam pandangan mistik. “Jangan pernah sekali saat mempersangkakan batu akiak juga sebagai suatu benda yang memiliki kemampuan ghaib. Itu tak benar. Yang mempunyai kemampuan itu yaitu Allah SWT ; bukanlah batu akik. Jangan sempat, candu pada batu akiak mengakibatkan kerusakan atau menggores iman. Jangan sempat juga, tingkah repot memburu atau mengasah batu akiak, lupa pada kerja pokok. Sekali lagi, batu akiak terus suatu permata, bukanlah suatu kemampuan. Kita terasa bahagia, lantaran booming batu akiak memberi dampak yang mengagumkan pada pengembangan ekonomi rakyat kreatif, ” tukas Wagub MK.
Di kesempatan itu, wako Ismet Amzis segera merespon ide MK untuk menjadikan Kota Bukittinggi juga sebagai “etalase” batu akiak Sumatera Barat. “Salah satu lantai di gedung Banto Trade Center (BTC) ini bakal kita khususkan juga sebagai tempat untuk jual batu akiak. Kita berinama Batu Akiak Shop Center Sumatera Barat. Kita undang serta kita fasilitasi beberapa pedagang batu untuk buka konter atau toko batu akiak di pusat perdagangan BTC ini, ” tanggapan Ismet Amzis, walikota yang di kenal juga sebagai wako pro-pembangunan karakter, kebiasaan serta wisata.
Ismet juga menuturkan beberapa “filsafat” batu akiak. “Penggemar batu akiak yaitu orang yang sama-sama menghormati serta jauh dari sikap pembunuhan karakter. Kebiasaan pebatu jauh dari lempar batu sembunyi tangan. Orang pebatu paling acap memperagakan tangan atau jemarinya yang berbatu. Orang pebatu sama-sama puji memberikan pujian pada batu kawan. Kebiasaan orang pebatu itu rendah hati, melihatnya senantiasa ke bawah. Tengah jalan di tumpukan tanah berbatu, melihatnya ke bawah juga...
Hal itu disibakkan Wagub Muslim serta Wako Ismet pada pembukaan Kontes Batu Akiak yang berjalan di Banto Trade Center Bukittinggi, Minggu (29/3) pagi. Pada acara pembukaan yang ramai dikunjungi orang-orang serta wisatawan itu, Wagub Muslim Kasim yang akrab dengan akronim MK tersebut menyebutkan bahwa batu akiak semakin bernilai tinggi setelah diasah serta diikat cincin perak, titanium atau tembaga berukir.
“Kunci rancaknya batu akiak tidak lepas dari kepiawaian seniman asah batu akiak. Di tangan seniman pengasah batu akiak, suatu batu jadi permata yang bernilai tinggi. Pengasah batu akiak yang melegenda di Sumatera Barat yaitu pengasah batu di janjang 40 di kota ini. Di Pasar Atas kota ini, terkecuali juga sebagai pasar souvenir serta kuliner, juga di kenal juga sebagai pasar tempat pedagang jual batu akiak. Bukittinggi mulai sejak dahulu telah jadi buah bibir pengagum batu akiak, karena di kota ini banyak di jual batu beragam type dari beragam daerah. Itu jauh saat sebelum meruyaknya demam batu akiak, ” tutur Wagub yang terasa sangatlah meyakini apabila kota ini jadikan juga sebagai pusat perbelanjaan batu akiak akan mendongkrak kunjungan wisatawan.
Wagub MK berpesan, pandanglah batu akiak dengan keindahan, janganlah melihat batu akiak dalam pandangan mistik. “Jangan pernah sekali saat mempersangkakan batu akiak juga sebagai suatu benda yang memiliki kemampuan ghaib. Itu tak benar. Yang mempunyai kemampuan itu yaitu Allah SWT ; bukanlah batu akik. Jangan sempat, candu pada batu akiak mengakibatkan kerusakan atau menggores iman. Jangan sempat juga, tingkah repot memburu atau mengasah batu akiak, lupa pada kerja pokok. Sekali lagi, batu akiak terus suatu permata, bukanlah suatu kemampuan. Kita terasa bahagia, lantaran booming batu akiak memberi dampak yang mengagumkan pada pengembangan ekonomi rakyat kreatif, ” tukas Wagub MK.
Di kesempatan itu, wako Ismet Amzis segera merespon ide MK untuk menjadikan Kota Bukittinggi juga sebagai “etalase” batu akiak Sumatera Barat. “Salah satu lantai di gedung Banto Trade Center (BTC) ini bakal kita khususkan juga sebagai tempat untuk jual batu akiak. Kita berinama Batu Akiak Shop Center Sumatera Barat. Kita undang serta kita fasilitasi beberapa pedagang batu untuk buka konter atau toko batu akiak di pusat perdagangan BTC ini, ” tanggapan Ismet Amzis, walikota yang di kenal juga sebagai wako pro-pembangunan karakter, kebiasaan serta wisata.
Ismet juga menuturkan beberapa “filsafat” batu akiak. “Penggemar batu akiak yaitu orang yang sama-sama menghormati serta jauh dari sikap pembunuhan karakter. Kebiasaan pebatu jauh dari lempar batu sembunyi tangan. Orang pebatu paling acap memperagakan tangan atau jemarinya yang berbatu. Orang pebatu sama-sama puji memberikan pujian pada batu kawan. Kebiasaan orang pebatu itu rendah hati, melihatnya senantiasa ke bawah. Tengah jalan di tumpukan tanah berbatu, melihatnya ke bawah juga...