Fakultas Pengetahuan Sosial Kampus Negeri Gorontalo (UNG) mengadakan seminar perihal fenomena batu akik yang ramai dibicarakan di Indonesia. Seminar itu mendatangkan beberapa narasumber atau ahli di beragam disiplin pengetahuan, Kamis (12/3/2015).
Ketua Jurusan Pengetahuan Sosiologi Fakultas Pengetahuan Sosial Farid Th Musa menyampaikan, seminar batu akik bukan hanya dipandang dari fenomena yang menghebohkan warga di Indonesia. Tetapi, fenomena batu akik itu dapat digunakan untuk bidang ekonomi untuk tingkatkan kesejahteraan warga.
Farid mengusulkan supaya pemerintah selekasnya memfasilitasi pendirian UMKM Batu Akik, supaya industri ini lebih teratur serta jadi salah satu pendapatan daerah.
Aktivitas itu di buka Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim dan mendatangkan 7 pembicara, yaitu Wakil Wali Kota Gorontalo sekalian Ketua 'Gemstone' Gorontalo Budi Doku.
Lalu pembicara yang lain Supardi Nani (ahli ekonomi), Intan Manyoe (ahli geologi), Joni Apriyanto (ahli histori), Thariq Modanggu (ahli sosiologi agama), Aang Panji Permana (peneliti petrologi) serta Abdul Wahab Nasaru (praktisi sekalian owner Tariq Gemstone).
Mengambil tema " Batu Akik : Perspektif Sosiologi, Histori, Teologi, Histori, Ekonomi serta Geologi ", seminar nyatanya memperoleh animo warga lantaran ikut diikuti seputar seribu peserta yang terbagi dalam pengrajin akik, penambang, pengagum batu akik serta kelompok mahasiswa.
Viktor Musa, salah satu entrepreneur Batu Akik di Gorontalo menyongsong positif aktivitas yang dikerjakan Jurusan Sosiologi, lantaran apa sebagai fenomena sekarang ini membutuhkan kajian dari beragam jenis segi supaya mempunyai faedah utama.
" Diinginkan fenomena batu akik ini mempunyai kelangsungan lama serta bernilai lebih untuk industri batu akik di Indonesia, " katanya.
Menurut dia fenomena batu akik dapat di jual dengan beragam motif, dan mempunyai keindahan sendiri bila telah di proses dengan baik.
Ketua Jurusan Pengetahuan Sosiologi Fakultas Pengetahuan Sosial Farid Th Musa menyampaikan, seminar batu akik bukan hanya dipandang dari fenomena yang menghebohkan warga di Indonesia. Tetapi, fenomena batu akik itu dapat digunakan untuk bidang ekonomi untuk tingkatkan kesejahteraan warga.
Farid mengusulkan supaya pemerintah selekasnya memfasilitasi pendirian UMKM Batu Akik, supaya industri ini lebih teratur serta jadi salah satu pendapatan daerah.
Aktivitas itu di buka Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim dan mendatangkan 7 pembicara, yaitu Wakil Wali Kota Gorontalo sekalian Ketua 'Gemstone' Gorontalo Budi Doku.
Lalu pembicara yang lain Supardi Nani (ahli ekonomi), Intan Manyoe (ahli geologi), Joni Apriyanto (ahli histori), Thariq Modanggu (ahli sosiologi agama), Aang Panji Permana (peneliti petrologi) serta Abdul Wahab Nasaru (praktisi sekalian owner Tariq Gemstone).
Mengambil tema " Batu Akik : Perspektif Sosiologi, Histori, Teologi, Histori, Ekonomi serta Geologi ", seminar nyatanya memperoleh animo warga lantaran ikut diikuti seputar seribu peserta yang terbagi dalam pengrajin akik, penambang, pengagum batu akik serta kelompok mahasiswa.
Viktor Musa, salah satu entrepreneur Batu Akik di Gorontalo menyongsong positif aktivitas yang dikerjakan Jurusan Sosiologi, lantaran apa sebagai fenomena sekarang ini membutuhkan kajian dari beragam jenis segi supaya mempunyai faedah utama.
" Diinginkan fenomena batu akik ini mempunyai kelangsungan lama serta bernilai lebih untuk industri batu akik di Indonesia, " katanya.
Menurut dia fenomena batu akik dapat di jual dengan beragam motif, dan mempunyai keindahan sendiri bila telah di proses dengan baik.