Kujang dari Batu Mulia Setinggi 2 Meter Catat Rekor Muri

Tiruan kujang dari batu mulia dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri), Sabtu (14/3/2015) yang akan datang. 

 " Ini Kujang pertama yang memakai batu mulia. Karenanya, kami mendaftarkannya ke MURI, " tutur Kepala dinas koperasi serta UMKM Jawa Barat, Anton Gustoni dalam konferensi pers Gelar Wirausaha Baru Jawa barat di Bandung, Rabu (11/3/2015). 

Anton menuturkan, tiruan kujang itu terbagi dalam gabungan lempengan bermacam type batu mulia setebal delapan milimeter dengan tinggi nyaris dua mtr.. Kujang itu tersusun dari 180 lempengan tujuh type batu dari sebagian kabupaten di Jawa barat. 

Dibagian eluk/siih serta tonggong (lekukan, taji, serta punggung) tersusun dari 38 lempengan jasper merah serta jasper bergambar dari Kabupaten Tasikmalaya. Sedang sisi papatuk/congo, beuteung serta tada (patuk serta perut) tersusun dari 68 lempengan Kalsedon Ungu dari Sukabumi Selatan serta Tasikmalaya Selatan. 

Sedang sisi paksi serta selutnya tersusun dari 17 lempengan Jasper Kuning yang datang dari fosil kayu membatu dari Garut Selatan. Yang paling akhir, sisi landean/ganja atau pegangannya tersusun dari 20 lempengan obsidian atau batu kendan dari Garut serta 15 lempengan opal biru limonitan dari Sukabumi Selatan. 

Batu mulia penyusun kujang itu diketemukan dalam formasi batuan gunung berapi yang umurnya sekitar dari periode miosen (25 hingga 5 jutaan th. lantas) hingga kuarter (2 juta-100 beberapa ribu th.). Yang tertua seputar 25 jutaan th. yaitu jasper merah, Jasper bergambar, jasper kuning, serta kalsedon ungu dari Tasikmalaya Selatan umurnya miosen tengah (16-10 jutaan th.). 

Yang termuda, batu mulia obsidian atau batu kendan berwarna hitam yang banyak diketemukan di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, umurnya Kuarter 2 juta-100 beberapa ribu th.. " Batu ini di buat dua th. lantas saat sebelum booming batu akik. Batu ini dirangkai pakar batu mulia Anton Gustoni, Ayah Sujatmiko, " ungkap dia.