Trend cincin batu akik telah merambah makin luas. Hoby kenakan cincin ini dapat merambah ke dunia hukum. Tidak sedikit beberapa praktisi hukum, terutama advokat, yang turut menggandrungi batu akik ini. Bahkan juga, ada dua club advokat pencinta batu akik yang telah dibuat. Yaitu, Kurator Advokat Mediator Pengagum Permata serta Akik (KAMPPAK) serta Club Advokat Pencinta Stone (CAPSTONE).
Lantas, bagaimanakah beberapa advokat yang super repot itu menjaga batu akik punya mereka?
Pendiri KAMPPAK Tasman Gultom mengakui senantiasa menyempatkan diri untuk menjaga sendiri batubatunya yang telah sejumlah nyaris 100 buah. Ia menyampaikan tiap-tiap batu akik itu mempunyai daya alam.
Salah satu panduan yang di sampaikan Tasman dalam menjaga batu akik itu yaitu merendamnya di air hujan. “Jadi, bila Saya pulang, Saya simpan batu ke baskom diisi air hujan. Kelak pagi-pagi Saya jemur di belakang rumah Saya, kebetulan disana ada paku-paku gitu, ” katanya pada hukumonline, Selasa (17/3) lantas.
Langkah menjemur batu akik juga ada tekniknya sendiri. Tasman mewanti-wanti supaya batu cuma dapat dijemur hingga jam 9 pagi, kemudian mesti dimasukan kembali. “Nanti yang ingin digunakan baru dicuci, ” terang Tasman.
Tasman menjelaskan langkah membersihkan batu akik yang telah dijemur tidaklah susah. “Tinggal usap-usapkan odol pada batu, lalu bersihkan batu itu. Mudah kok, ” imbuhnya.
Selanjutnya, Tasman menyebutkan kecintaannya pada batu akik yang bikin dianya ingin terjun segera menjaga batu-batu yang dipunyainya. “Itu hoby. Bila orang lain (yang menjaga) bukanlah hoby lagi itu. Kita kan lain sama pedagang-pedagang itu. Pedagang itu kan terang orientasinya keuntungan, bila kami hoby. Jadi batunya kami rawat sendiri, ” pungkas Tasman.
Sedang, Utomo Karim –advokat yang juga menyukai batu akik- mempunyai langkah sendiri. Ia mengakui menjaga batu-batu akik kepunyaannya di saat tengah tak repot bekerja. “Pas lagi enjoy, ngga harus setiap hari sih, terkadang bila saya lagi kosong, lagi tidak ngapa-ngapain, kan sebentar saja itu digosok-gosok cincinnya. Gitu saja, ” tutur Utomo.
Advokat senior Otto Cornelis Kaligis tidak tanggung-tanggung menjaga koleksi batunya. Ia mengakui mempunyai almari besi sendiri untuk menaruh koleksi batunya yang telah sejumlah kian lebih seratus.
“ (Batu itu, -red) Saya taruh di almari besi. Terkadang dibersihin. Jadi begini, demikian usai saya bungkus (diikat jadi cincin, -red), telah saya saksikan bagus, saya simpan di almari besi. Kelak bila ingin saya gunakan, saya ambillah satu, ” ucap OC Kaligis lewat sambungan telephone, Senin (20/2).
Lantas, bagaimanakah beberapa advokat yang super repot itu menjaga batu akik punya mereka?
Pendiri KAMPPAK Tasman Gultom mengakui senantiasa menyempatkan diri untuk menjaga sendiri batubatunya yang telah sejumlah nyaris 100 buah. Ia menyampaikan tiap-tiap batu akik itu mempunyai daya alam.
Salah satu panduan yang di sampaikan Tasman dalam menjaga batu akik itu yaitu merendamnya di air hujan. “Jadi, bila Saya pulang, Saya simpan batu ke baskom diisi air hujan. Kelak pagi-pagi Saya jemur di belakang rumah Saya, kebetulan disana ada paku-paku gitu, ” katanya pada hukumonline, Selasa (17/3) lantas.
Langkah menjemur batu akik juga ada tekniknya sendiri. Tasman mewanti-wanti supaya batu cuma dapat dijemur hingga jam 9 pagi, kemudian mesti dimasukan kembali. “Nanti yang ingin digunakan baru dicuci, ” terang Tasman.
Tasman menjelaskan langkah membersihkan batu akik yang telah dijemur tidaklah susah. “Tinggal usap-usapkan odol pada batu, lalu bersihkan batu itu. Mudah kok, ” imbuhnya.
Selanjutnya, Tasman menyebutkan kecintaannya pada batu akik yang bikin dianya ingin terjun segera menjaga batu-batu yang dipunyainya. “Itu hoby. Bila orang lain (yang menjaga) bukanlah hoby lagi itu. Kita kan lain sama pedagang-pedagang itu. Pedagang itu kan terang orientasinya keuntungan, bila kami hoby. Jadi batunya kami rawat sendiri, ” pungkas Tasman.
Sedang, Utomo Karim –advokat yang juga menyukai batu akik- mempunyai langkah sendiri. Ia mengakui menjaga batu-batu akik kepunyaannya di saat tengah tak repot bekerja. “Pas lagi enjoy, ngga harus setiap hari sih, terkadang bila saya lagi kosong, lagi tidak ngapa-ngapain, kan sebentar saja itu digosok-gosok cincinnya. Gitu saja, ” tutur Utomo.
Advokat senior Otto Cornelis Kaligis tidak tanggung-tanggung menjaga koleksi batunya. Ia mengakui mempunyai almari besi sendiri untuk menaruh koleksi batunya yang telah sejumlah kian lebih seratus.
“ (Batu itu, -red) Saya taruh di almari besi. Terkadang dibersihin. Jadi begini, demikian usai saya bungkus (diikat jadi cincin, -red), telah saya saksikan bagus, saya simpan di almari besi. Kelak bila ingin saya gunakan, saya ambillah satu, ” ucap OC Kaligis lewat sambungan telephone, Senin (20/2).