Sekarang ini beberapa orang tengah mengandrungi batu bacan. Tetapi diperkirakan trend batu bacan akan tidak bertahan lama. Tetapi bakal turun kurun waktu dekat.
Hal semacam ini dipandang dari empat aspek. Pertama, harga yang terlalu tinggi. Bila harga suatu batu melebihi harga emas, sedang batu itu tak termasuk juga dalam kelompok batu mulia yang mempunyai sertifikat, serta disadari oleh perbankan, pegadaian dan sistem ekonomi yang berjalan, jadi batu itu hanya trend sebentar.
“Harganya juga bakal turun. Ini yaitu hukum alam yang berjalan dalam kehidupan manusia. Karena tak ada ketentuan yang mengingkat. ” Kata Peminat Batu asal Betawi, Fachry Rozzy, pada KILASMALUKU. com, Biro Jakarta, Sabtu (4/4).
Aspek ke-2, Batu Bacan tak termasuk dalam batu mulia, seperti berlian serta yang lain. Bila termasuk juga dalam batu mulia, jadi harga nya bakal ikuti trend ekonomi yang berjalan, dimana di pengaruhi oleh dollar serta gejolak ekonomi nasional serta internasional. Juga yang paling utama yaitu bakal ada kandungan penjualan yang distandarisasi.
“Sehingga harga nya dibanderol dalam standard spesifik. Namun batu bacan ini hanya terkait dengan ketertarikan. Ia mempunyai nilai estetika, enak dilihat. Cuma ini saja. Sedang penilaian estetika atau tidaknya, juga bergantung pada subjektifitas seorang. Bila ada yang ketertarikan beli, serta tak minta yah.. dia tidak beli. ” Tuturnya.
Aspek Ketiga, yaitu trend tersebut. Menurut dia, yang namanya trend, jadi satu waktu juga bakal alami penurunan. Karena, tak ada trend yang bertahan beberapa ratus th.. Paling sebagian bln. atau th. saja.
“factor ini dapat ada hubungannya dengan sistem ekonomi. Umpamanya suatu hal yang sudah tiba pada puncak keberhasilan, atau keuntungan, jadi trennya bakal alami penurunan. Walau Batu Bacan itu semakin hari semakin sedikit. Ini yaitu grafik ekonomi. ” Tuturnya.
Aspek Ke empat. Bila ada kompetitor. Sekarang ini dalam standard batu, belum ada yang dapat menyaingi trend batu Bacan. Bila telah ada kompetitornya, jadi trennya di pastikan alami penurunan.
“Kan saat sebelum ada batu Bacan, ada pula batu lain yang ngetren, namun Bacan nampak, jadi yang lain jatuh harga serta tak akan ngetren. ” Tukasnya.
Hal semacam ini dipandang dari empat aspek. Pertama, harga yang terlalu tinggi. Bila harga suatu batu melebihi harga emas, sedang batu itu tak termasuk juga dalam kelompok batu mulia yang mempunyai sertifikat, serta disadari oleh perbankan, pegadaian dan sistem ekonomi yang berjalan, jadi batu itu hanya trend sebentar.
“Harganya juga bakal turun. Ini yaitu hukum alam yang berjalan dalam kehidupan manusia. Karena tak ada ketentuan yang mengingkat. ” Kata Peminat Batu asal Betawi, Fachry Rozzy, pada KILASMALUKU. com, Biro Jakarta, Sabtu (4/4).
Aspek ke-2, Batu Bacan tak termasuk dalam batu mulia, seperti berlian serta yang lain. Bila termasuk juga dalam batu mulia, jadi harga nya bakal ikuti trend ekonomi yang berjalan, dimana di pengaruhi oleh dollar serta gejolak ekonomi nasional serta internasional. Juga yang paling utama yaitu bakal ada kandungan penjualan yang distandarisasi.
“Sehingga harga nya dibanderol dalam standard spesifik. Namun batu bacan ini hanya terkait dengan ketertarikan. Ia mempunyai nilai estetika, enak dilihat. Cuma ini saja. Sedang penilaian estetika atau tidaknya, juga bergantung pada subjektifitas seorang. Bila ada yang ketertarikan beli, serta tak minta yah.. dia tidak beli. ” Tuturnya.
Aspek Ketiga, yaitu trend tersebut. Menurut dia, yang namanya trend, jadi satu waktu juga bakal alami penurunan. Karena, tak ada trend yang bertahan beberapa ratus th.. Paling sebagian bln. atau th. saja.
“factor ini dapat ada hubungannya dengan sistem ekonomi. Umpamanya suatu hal yang sudah tiba pada puncak keberhasilan, atau keuntungan, jadi trennya bakal alami penurunan. Walau Batu Bacan itu semakin hari semakin sedikit. Ini yaitu grafik ekonomi. ” Tuturnya.
Aspek Ke empat. Bila ada kompetitor. Sekarang ini dalam standard batu, belum ada yang dapat menyaingi trend batu Bacan. Bila telah ada kompetitornya, jadi trennya di pastikan alami penurunan.
“Kan saat sebelum ada batu Bacan, ada pula batu lain yang ngetren, namun Bacan nampak, jadi yang lain jatuh harga serta tak akan ngetren. ” Tukasnya.